Empat hari lalu, serangan drone menyebabkan ledakan di dua kota Mesir, yaitu Taba dan Nuweiba, yang terletak di kawasan Laut Merah dekat perbatasan Israel. Kementerian Luar Negeri Israel lantas mengatakan, Houthi telah meluncurkan drone dan rudal dengan tujuan merugikan Israel.
Insiden itu terjadi dua hari setelah Hamas, kelompok yang menguasai Jalur Gaza, mengatakan pihaknya meluncurkan roket ke arah Eilat. Militer Israel mengatakan roket itu mendarat di lapangan terbuka.
Pekan lalu, militer AS mengatakan bahwa kapal perangnya yang beroperasi di Laut Merah bagian utara mencegat proyektil yang diluncurkan Houthi yang berpotensi menuju Israel.
Ketegangan regional meningkat setelah Hamas melancarkan serangan mendadak di wilayah Israel pada 7 Oktober lalu. Sejak itu, Hizbullah semakin terlibat dalam baku tembak lintas batas dengan Israel. Sementara Iran membantah terlibat dalam serangan Hamas itu.
Sementara itu, Israel dalam beberapa hari terakhir telah memperluas serangan udara dan daratnya ke Jalur Gaza—yang terus-menerus dibombardir zionis selama lebih dari tiga minggu.
Para pejabat di Gaza mengatakan lebih dari 8.000 warga Palestina telah tewas dalam serangan udara Israel. Sementara di Israel, jumlah korban tewas mencapai 1.400 orang, menurut pihak berwenang zionis.
Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree mengatakan, kelompoknya telah meluncurkan sejumlah besar rudal balistik dan drone ke arah Israel. Menurut dia, itu adalah seragan ketiga dari Houthi yang menyasar Israel. Dia pun berjanji, ke depan masih banyak lagi serangan yang akan ditujukan ke Israel.
Editor : Chris
Artikel Terkait