Ia berjanji untuk memastikan bahwa Israel mendapatkan bantuan yang dibutuhkan untuk melindungi warganya.
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengutuk serangan Hamas sebagai tindakan terorisme dan menawarkan bantuan intelijen Inggris kepada Israel dalam mengidentifikasi target-target Hamas di Gaza.
Kanselir Jerman Olaf Scholz memperingatkan tentang konsekuensi yang tak terduga jika konflik semakin meningkat dan mendorong kelompok-kelompok bermusuhan lainnya untuk tidak ikut campur.
Respons Barat ini datang setelah Israel melancarkan serangan udara terhadap 120 sasaran Hamas di Gaza utara, yang kemungkinan merupakan tanda awal invasi darat oleh Israel.
Lebih dari 800 sasaran di Jalur Gaza telah diserang oleh jet tempur Israel sejak dimulainya perang, sementara Hamas telah menembakkan setidaknya 5.000 roket ke Israel.
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa 413 orang tewas dan 2.300 orang terluka dalam serangan balasan Israel pada hari Minggu.
Ada juga laporan bahwa pasukan tank Israel menuju perbatasan Gaza, menunjukkan kemungkinan adanya invasi darat.
Namun, pertempuran masih terus berlanjut di dalam Israel, di mana Hamas menyerbu perbatasan dan membawa sekitar 100 sandera Israel, termasuk anak-anak dan orang tua, sebagai perisai manusia untuk melindungi diri dari serangan Israel.
Hamas telah mengakui tindakan ini sebagai strategi perang mereka. Selain itu, seorang pria Inggris berusia 20 tahun yang bertugas di IDF juga menjadi salah satu korban tewas dalam serangan oleh Hamas.
Di pihak Israel, sekitar 50 tentara termasuk seorang komandan unit elit Israel tewas, bersama dengan banyak wajib militer muda, termasuk remaja.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait