MEDAN, iNewsMedan.id- Sapaan ayah sangat melekat dan sangat cocok disematkan kepada Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.
Sikapnya penyayangnya, perhatiannya selalu ditunjukkan mana kala ia bertemu dengan anak-anak di setiap kesempatan. Baik disaat kunjungan kerja, olahraga dan lainnya.
Momen-momen Edy Rahmayadi menunjukkan vigur seorang ayah dan bagaimana sikap penyayangnya kerap terlihat di foto atau video di media sosialnya.
Sangat alami, bagaimana ia menyapa, mengelus kepala. Bahkan ia menggendong dan foto bersama. Layaknya seorang ayah menyayangi anaknya sendiri.
Pada sebuah kesempatan, mantan Pangkostrad itu mengatakan, masa anak-anak adalah masanya bermain dan penuh kebahagiaan. Ternyata itulah alasan Edy selalu menunjukkan sikap penyayangnya. Membahagiakan anak-anak.
"Saya mengingatkan kepada para orangtua,agar senantiasa memperhatikan kebahagiaan anak-anak kita, kebahagiaan sangatlah penting untuk mendukung tumbuh kembang anak, termasuk dalam membangun kecerdasan dan kemampuan akademik," papar Edy.
Edy menjelaskan, ada perbedaan besar dalam mendidik anak disetiap generasi. Seperti generasi anak-anak masa kini yang sangat jauh berbeda dengan generasi orang tuanya.
"Namun kebahagiaan tetap sama pentingnya untuk anak-anak di setiap generasi," ungkap Edy.
Maka dari itu, iya kerap mengelus kepala anak-anak yang ditemuinya. Ia juga menyebut, bahwa proses tumbuh kembangnya anak dapat berjalan dengan baik
"Jadi pesan saya kepada seluruh orangtua dimana pun berada, mari sama-sama kita persiapkan masa depan anak-anak kita dengan kasih sayang dan kebahagiaan. Adalah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk mendidik dan membesarkan mereka menjadi orang-orang hebat di masa mendatang," tegas Edy.
Kebiasaan Edy mengelus kepala anak ternyata sangat dianjurkan dalam Islam. Tak hanya itu, diharapkan juga membacakannya doa. Apalagi sang anak sudah berstatus sebagai yatim karena ditinggal wafat oleh ayahnya.
Terkait kebiasaan Edy Rahmayadi mengelus kepala Anak, KH Ahmad Khambali, Pengasuh Majlis Sholawat Akhlul Kirom menyebutkan, prihal itu disebutkan dalam beberapa hadis. Bahwa Nabi Muhammad SAW dan beberapa sahabatnya senantiasa mengusap kepala anak kecil yang ditemuinya.
"Hikmah mengusap kepala anak terutama anak yatim adalah membentuk kasih sayang dan kepedulian kepada anak yatim. Di sisi lain, anak yatim merindukan belaian kasih sayang ayahnya. Sehingga dari pertemuan itu akan mengubah hati yang keras menjadi lembut dan doa terkabulkan," ujar KH Ahmad Khambali, Rabu (23/8).
Anjuran mengusap kepala, lanjutnya sangat logis. Sebab kepala merupakan anggota tubuh manusia paling penting dan mulia. Di dalam kepala tersimpan akal pikiran.
"Itu merupakan bentuk kelembutan dan sikap melindungi sebagai ayah. Juga disebutkan, salah satu kunci untuk akrab dan dekat dengan anak adalah sifat lembut," katanya.
Lebih lanjut, dikatakan KH Ahmad Khambali, orangtua yang terbiasa bersikap lembut dalam mendidik anak, maka akan membuat anak memiliki pribadi yang hangat, bersikap hati-hati dan tidak berperangai keras atapun kasar.
"Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam telah mencontohkan kepada kita bagaimana bergaul dan berinteraksi dengan anak kecil yang didasari rasa kasih sayang yang tulus,"pungkasnya.
Editor : Ismail
Artikel Terkait