Dengan kinerja neraca perdagangan tersebut, kami perkirakan Neraca Transaksi Berjalan (NTB) atau Current Account Balance akan kembali mencatat defisit 0,65% dari PDB tahun 2023.
Di samping itu, data menunjukkan selama tujuh bulan pertama pada tahun 2023, surplus neraca perdagangan tercatat sebesar US$ 21,2 miliar, menurun dibandingkan surplus pada periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 29,1 miliar. “Melihat tren pertumbuhan ekonomi Indonesia yang membaik, kami meyakini pertumbuhan ekonomi dapat mencapai 5,04% di tahun 2023,” terang Andry.
Kemudian, indikator lain menunjukkan aliran modal asing kembali masuk ke dalam pasar obligasi Indonesia seiring optimisme fundamental ekonomi Indonesia yang masih sangat baik. Selama semester I tercatat nett buy investor asing di pasar obligasi sebesar Rp 84 triliun. "Kami percaya investor asing masih akan kembali banyak masuk ke Indonesia pada kuartal IV ketika suku bunga acuan AS (Fed Fund Rate) telah mencapai puncaknya di September," tuturnya.
Apalagi, saat ini kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) mencapai 15,6% dari total, lebih tinggi dibandingkan posisi terendahnya di sekitar 14%. Tim Ekonom Bank Mandiri memandang potensi yield SBN akan dapat kembali berada di kisaran 6,1% - 6,3% tahun 2023 dengan potensi foreign capital inflows tersebut.
Editor : Ismail
Artikel Terkait