Mewakili Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Maika Nurhayati menyampaikan pendekatan terintegrasi yang diterapkan oleh USU bersama BCF dalam skrining TBC bagi mahasiswa baru adalah yang pertama kalinya di Indonesia.
"Kami sangat mendukung kegiatan screening cepat yang dilakukan di universitas ini. Sebagai pionir pertama dalam pendekatan terintegrasi, USU menunjukkan komitmen yang kuat terhadap kesejahteraan mahasiswa dan masyarakat umum," ucapnya.
Kadin Indonesia, sebagai bagian dari wadah kemitraan di bawah Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), berperan aktif dalam mendukung program-program yang mendukung kesejahteraan masyarakat.
"Dengan adanya metode skrining cepat, diharapkan kita dapat mengidentifikasi kasus TBC lebih cepat dan lebih efisien," jelas Maika.
"Kami percaya bahwa penerapan teknologi AI akan membantu mempercepat proses identifikasi dan penanganan kasus TBC" tambah Maika.
Dalam kegiatan ini juga dilakukan edukasi mengenai TBC oleh TB Ranger dari program magang tematik Campus Leaders Program 7, kader Yayasan Mentari Meraki Asa, dan Indonesia Muda untuk Tuberkulosis.
Tuberkulosis (TBC) menjadi masalah serius di Indonesia, diperkirakan kasus baru TBC mencapai hampir satu juta orang, namun kasus yang bisa ditemukan dan diobati baru 37 persen.
Editor : Ismail
Artikel Terkait