NIAS SELATAN, iNewsMedan.id - Nasib pilu dialami siswa SD di Nias Selatan, Sumatera Utara (Sumut). Mereka harus bertaruh nyawa pergi ke sekolah lantaran tak ada jembatan.
Dalam rekaman video yang diunggah pemilik akun Facebook @Feber Tersabasar Daya tersebut, terlihat anak-anak SD Lolomboli tersebut, melintasi batang pohon kelapa yang dipasang melintang di atas sungai berarus deras.
Para pelajar ini dengan dibantu orang tuanya, secara perlahan melintasi batang pohon kelapa untuk sampai diseberang. Mereka terlihat mengenakan seragam pramuka, tetapi tidak mengenakan sepatu agar tidak licin saat menginjak batang pohon kelapa tersebut.
Dalam video itu terlihat, sempat ada salah seorang siswi hampir jatuh, namun dengan cepat ditahan oleh salah seorang pemuda yang memegang erat tangan siswi itu. Butuh keseimbangan yang maksimal, agar dapat melintas di atas batang pohon kelapa tersebut.
Banyak pengguna Facebook merasa prihatin, sedih, dan ada juga yang memberikan semangat kepada para siswa SD tersebut. Sejumlah pengguna Facebook juga, menuliskan rasa kecewa terhadap pemerintah daerah atas kondisi yang terjadi.
"Masya Allah... perjuangan mereka begitu berat... semangat adik-adik dan bapak... Semoga kalian jadi orang sukses dan bagi pemerintah daerah lebih peduli dengan memberikan prasarana jembatan buat adik-adik ini dan warga setempat... aamin ya rabbal allamiin," tulis pemilik akun Sri Isniwati.
"Perih dan pilu rasanya bercampur air mata, di mana gerangan pembangunan itu? Adakah pihak terkait yang peduli? Ini taruhannya nyawa manusia Lho..." tulis akun FT Tuntun Zalukhu.
Lokasi jembatan dari batang pohon kelapa tersbeut, berada di Desa Lawindra, Kecamatan Mazino, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara. Pemilik akun @Feber Tersabasar Daya, Feberius Daya mengatakan, puluhan pelajar itu merupakan siswa-siswi SD Lolomboli yang hendak mengikuti kegiatan hari Pramuka di Desa Hilinalawo.
"Anak-anak itu siswa SD Lolomboli, mereka menuju Desa Hilinalawo, untuk mengikuti kegiatan hari Pramuka," ucap Feberius Daya, Selasa (15/8/2023). Ia menambahkan, jika anak sekolah maupun masyarakat Desa Lawindra, dan Lolomboli, hendak ke ibu kota Kabupaten Nias Selatan, harus melintasi sungai tersebut.
"Di sana tidak ada jembatan, hanya ada sebatang pohon kelapa. Jika hujan maka arus sungai sangat deras, sehingga jalan satu-satunya melewati batang pohon tersebut. Memang membahayakan, dan pernah memakan korban jiwa," ucapnya.
Artikel ini telah terbit di halaman SINDOnews.com dengan judul Miris! Tak Ada Jembatan, Siswa SD Bertaruh Nyawa Seberangi Sungai dengan Melintasi Batang Kelapa
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait