MEDAN, iNewsMedan.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara menggelar Workshop Pembahasan Publikasi Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020 (LF SP2020) Provinsi Sumatera Utara, di Santika Dyandra Hotel & Convention Medan, Selasa (11/7/2023).
Kepala BPS Sumut diwakili Kepala Bagian Umum BPS, Ramlan dan dihadiri OPD-OPD terkait serta akademisi ini, membahas terkait publikasi Fertilitas dan Mortalitas beserta indikator lainnya, publikasi Statistik Migrasi, dan publikasi Proyeksi Penduduk Kabupaten/Kota 2020-2035 di Sumatera Utara.
Ramlan mengatakan, pembahasan di dalam hasil Long Form SP2020 adalah memperkirakan jumlah distribusi dan komposisi penduduk. Jika dianalisis, permasalahan kependudukan di Sumatera Utara itu tentu saja tidak terlepas dari masalah distribusi penduduk.
"Kita masih punya distribusi penduduk di Sumut yang cukup senjang. Ada kota/kabupaten yang kepadatan penduduknya cukup padat hingga mendekati 70.000/km. Tetapi juga ada kabupaten kota yang kepadatannya cukup jarang sekali, tidak sampai 200/km. Itu contoh yang berkaitan dengan kesenjangan distribusi. Tentu saja kalau kita tinjau secara kependudukan, pastilah bahwa daerah yang padat merupakan daerah yang punya potensi ekonomi lebih baik dari daerah yang jarang kepadatannya," katanya.
Pada Long Form SP2020 tersebut, juga dibahas mengenai angka kelahiran dan kematian di Sumatera Utara. Di dalamnya juga dibahas mengenai angka kematian ibu melahirkan dan bayi. Sedangkan untuk angka kelahiran di Sumatera Utara masih tinggi dibandingkan dengan provinsi lainnya.
Selanjutnya, secara migrasi, sebenarnya Sumut angka migrasinya minus dan menunjukkan banyak mengekspor orang keluar. Begitu juga dengan angka migrasi di kabupaten/kota yang beragam, ada yang positif dan ada juga yang negatif yang cukup besar. Migrasi keluar yang besar dilakukan oleh usia-usia produktif.
"Kalau dengan migrasi minus yang cukup besar, pastilah kalau berbicara bonus demografi memang sulit untuk dicapai oleh Sumatera Utara. Berdasarkan proyeksi yang lalu di 2015, itu kita perkirakan bonus demografi Sumut akan tercapai sekitar tahun 2035," jelasnya.
Akan tetapi, di beberapa kabupaten/kota seperti di Medan, Binjai, Pematang Siantar sudah akan mendekati bonus demografi. Namun daerah-daerah yang migrasinya minus, tentunya jauh dari bonus demografi. Karena usia-usia produktif akan menanggung usia yang non-produktif.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait