JAKARTA, iNewsMedan.id - Seorang spesialis infomasi teknologi atau IT telah mengambil cuti sakit tanpa kewajiban bekerja sejak tahun 2008 dan baru-baru ini mencoba untuk menggugat majikan karena tidak memberikan kenaikan gaji selama cuti sakit.
Ian Clifford, seorang spesialis IT yang 'pensiun medis' dan telah menerima gaji tahunan sebesar £54.000 atau setara USD67.500 sebagai bagian dari rencana tunjangan kecacatan dengan majikannya, sebuah perusahaan raksasa teknologi, baru-baru ini mencoba menggugat perusahaan Amerika tersebut atas 'diskriminasi kecacatan', dengan klaim bahwa gajinya tidak 'cukup besar' untuk mengikuti inflasi.
Clifford tidak melakukan pekerjaan apa pun untuk perusahaan dalam 15 tahun terakhir, tetapi akan terus menerima gaji tahunannya hingga pensiun atau kematian, sesuai dengan rencana tunjangan kecacatan perusahaan tersebut. Meskipun demikian, pekerja IT ini merasa telah diperlakukan secara tidak adil oleh majikannya, dan ia mencoba mengajukan tuntutan pengadilan untuk mendapatkan kenaikan gaji.
Clifford, yang berasal dari Reading, Inggris, mulai bekerja untuk perusahaan perangkat lunak Amerika Lotus Development pada tahun 2000, lima tahun setelah perusahaan tersebut diakuisisi oleh IBM. Pada September 2008, ia mengambil cuti sakit hingga tahun 2013, ketika ia pertama kali mengajukan keluhan tentang pembayaran cuti selama lima tahun dan tidak menerima kenaikan gaji.
Dilansir dari lama odditycentra menyebutkan, akhirnya, perusahaan tadi menawarkan spesialis IT tersebut sebuah 'perjanjian kompromi' yang memungkinkannya masuk ke dalam rencana tunjangan kecacatan perusahaan dengan gaji terjamin dan tanpa kewajiban bekerja hingga pulih, pensiun, atau meninggal dunia.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait