"Kita mengajak ekosistem sepakbola karena saat ini kami melihat ada 400.000 orang di ekosistem sepak bola, tidak hanya pemain, tapi juga ada pelatih, wasit, suporter dan juga anak-anak peserta sekolah bakat. Nah itu juga kita ajak supaya jika terjadi risiko, maka keluarganya bisa tenang dan para pemain bisa fokus latihan. Karena fokus ini bisa meningkatkan prestasinya," imbuh Anggoro.
Anggoro berharap kerjasama ini menjadi inspirasi bagi cabang olahraga yang lain, karena masih banyak atlet olahraga di Indonesia yang belum terlindungi sebab mereka belum memahami manfaat dari perlindungan jaminan sosial dan hal tersebut merupakan hak konstitusi setiap pekerja.
"Semoga upaya kita bersama ini dapat meningkatkan kesejahteraan para wasit dan seluruh pekerja lain di ekosistem PSSI, sehingga mereka bisa kerja keras bebas cemas dan secara tidak langsung akan berdampak juga pada peningkatan kualitas sepak bola Indonesia," tutup Anggoro.
Menindaklanjuti pada hal tersebut, Kepala BPJamsostek Cabang Tanjung Morawa, Andi Widya Leksana, berharap kemitraan yang di bangun oleh Manajemen BPJamsostek dengan PSSI dapat menjadi dorongan buat wilayah operasional daerah terkhusus Deliserdang.
"Untuk dapat memperluas perlindungan kepada para atlet dibawah Federasi Sepakbola PSSI dan bahkan pada Persatuan olah raga lainnya yang ada di Deliserdang," tutup Andy.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait