Kepala Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas Badan Informasi Geospasial (BIG) ini mengatakan hilal belum mudah diamati di berbagai wilayah. Apalagi lanjutnya, posisi hilal itu belum memenuhi kriteria ketinggian hilal menurut MABIMS yang sudah diterapkan pada Syawal 1443H lalu. "Hilal masih belum memenuhi kriteria. artinya akan sulit untuk dilihat atau bahkan tidak mungkin untuk dilihat," ucapnya.
Dengan demikian, menurut perhitungan hisab, lanjut Khafid, awal Syawal 1444 H jatuh pada Sabtu, 22 April 2023. Data ini menurutnya bersifat informatif.
"Kalau kita lihat besok tanggal 21 April, bulan akan lebih tinggi. Kalau ingin dibuktikan adalah besok, namun besok dipastikan karena sudah 30 Ramadan. Maka kita akan masuk idul Fitri di hari berikutnya," tuturnya.
Tahapan selanjutnya Kemenag akan menggelar sidang Isbat 1 Syawal atau idul Fitri 1444H secara tertutup. Setelah itu akan dilanjutkan dengan telekonferensi pers hasil sidang isbat yang akan dipimpin oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas dan disiarkan secara langsung di media sosial Kemenag RI pukul 19.05 WIB.
Editor : Chris
Artikel Terkait