"Namora Cashtry adalah wanita pertama dalam catatan sejarah marga Pulungan yang mendapat gelar kehormatan terkait kesehatan, acaranya digelar di pusat Kerajaan Pulungan yang sudah berusia tiga abad dan dihadiri raja-raja Mandailing dari berbagai wilayah. Kami yakin, Namora kami ini akan mengabdi untuk seluruh masyarakat Mandailing dengan semua ilmu pengetahuannya," ucap Raja Panusunan Mangaraja Enda Junjungan Nasution.
Dr, dr Cashtry Meher Pulungan saat ini merupakan dokter spesialis dermatologi dan venereology (kulit dan kelamin) di Rumah Sakit Mitra Medika, owner Centrum Clinic Medan, juga salah satu dosen di fakultas kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), Ketua Umum Yayasan Cahaya Peduli Semesta Indonesia yang concern menangani Stunting di berbagai provinsi dan bergabung di Satgas Covid-19 nasional.
"Penobatan gelar ini menjadi cambuk untuk terus melakukan pengabdian terbaik. Mulai tahun ini, kami akan focus untuk memperbaiki kesehatan masyarakat Mandailing dan stunting. Mohon doa restunya agar Madina dan seluruh wilayah Tabagsel bisa bebas stunting," kata Dr Cashtry Meher Pulungan.
Dijelaskannya, Survey Status Gizi Balita Indonesia (SSGI) 2021, prevalensi stunting di Sumut masih berada pada angka 25,8%. Angka prevalensi itu menempatkan Sumut di peringkat lima provinsi dengan jumlah balita stunting atau kerdil terbanyak setelah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Banten.
"47,7% anak usia di bawah lima tahun (balita) di Kabupaten Mandailing Natal mengalami stunting. Artinya, hampir separuh balita di kabupaten ini mengalami gangguan pertumbuhan dan persentase itu adalah yang terburuk di Sumut. Ini putra putri saudara-saudara saya, masa depan Mandailing Natal, saya akan bekerja keras untuk itu," tegasnya.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait