Sementara itu, dari data pemerintah pada akhir Februari 2023, angka kelahiran bayi di Jepang pada 2022 sendiri tercatat mencatat rekor terendah baru selama tujuh tahun berturut-turut, turun di bawah angka 800.000 untuk pertama kalinya sejak 1899.
Tak hanya itu, Fumio menuturkan juga bahwa pemerintah akan mengambil langkah-langkah lain seperti upaya untuk menaikkan upah untuk para pekerja muda dan meningkatkan bantuan ekonomi terhadap para pekerja.
Hal ini dilakukan, dengan tujuan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif untuk bisa membesarkan anak-anak tanpa rasa khawatir.
Sang Perdana Menteri memang secara gamblang menyatakan pemerintah bertekad untuk meningkatkan belanja negara demi untuk melawan angka kelahiran yang menurun, dengan fokus pada kebijakan soal anak yang menjadi agenda yang paling mendesak tahun ini. Tercatat di tahun 2020, pengeluaran publik Jepang terkait dukungan keluarga mencapai sekitar 10 triliun yen.
Editor : Chris
Artikel Terkait