Perwira Tinggi TNI AL Berdarah Batak Ini Dipercaya Panglima TNI Pimpin 14 Kapal Perang Amankan G20 

Abdul Malik Mubarok
KSAL Laksamana TNI Yudo Margono bersama Komandan Satgasla G20 Laksda T.S.N.B Hutabarat (Foto: Dok Ist))

Cokky juga merupakan salah satu tokoh di balik pengusiran kapal China yang melintas batas memasuki wilayah Indonesia di Laut Natuna Selatan. Saat Cokky menjabat Komandan Guspurla Koarmabar, pada 23 Juni 2016, terjadi penembakan terhadap kapal nelayan China oleh Kapal Perang Indonesia.

Peristiwa tersebut membuat Presiden Jokowi menggelar rapat dengan berlayar di Laut Natuna Utara di atas KRI Imam Bonjol-383 yang berada di bawah komando Cokky. Kemudian, saat menjadi Deputi Operasi dan Latihan Badan Keamanan Laut (Bakamla) pada 2020, juga terjadi pengusiran kapal China Coast Guard oleh unsur Bakamla.

Presiden Jokowi kembali hadir meninjau kekuatan TNI AL dan Bakamla yang beroperasi di sekitar Kepulauan Natuna. Sepak terjang Cokky lainnya yakni pada pada 7 September 2022, ketika salah satu Pesawat Bonanza T-2503 mengalami kecelakaan dan jatuh di Selat Madura, Cokky yang telah menjabat Pangkoarmada II sigap dan profesionalisme.

Di bawah kepemimpinannya yang turut terjun ke lapangan, pesawat Bonaza dengan dua korban pilot yang berada di dasar laut, tak lebih dari 24 jam, berhasil ditemukan dan dievakuasi ke atas geladak Kapal KRI Soputan-923.

Cokky mengungkapkan strateginya dalam memimpin Satgasla G20. Pertama, menyiapkan sektor patroli di sekeliling Pulau Bali. Jadi, selain 14 kapal perang yang memagari perairan Hotel Apurva, Laksda Cokky tetap mengoperasikan kapal perang lain untuk berpatroli.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network