MEDAN, iNewsMedan.id - Pers sebagai pilar keempat dalam demokrasi tentunya berperan penting memberikan informasi kepada masyarakat.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara (Sumut), Nurul Hasanudin dalam kegiatan Workshop Wartawan dalam rangka Peningkatan Literasi Statistik Bagi Insan Pers dan Ekspose Data Sosial Ekonomi Sumut 2022 di Deliserdang, Senin (16/10/2022).
"Pers sebagai pilar keempat, tentunya menjadi hal penting bagi BPS untuk berkolaborasi dengan pers dalam menyebarluaskan informasi statistik lewat media. Bahkan, melalui media, berbagai informasi capaian kinerja ekonomi hingga indikator sosial yang ada di BPS bisa diketahui oleh masyarakat. Saya juga turut mengapresiasi peran pers yang konsisten melakukan tugas jurnalistiknya tersebut," katanya.
Nurul menuturkan, kegiatan workshop tersebut merupakan rangkain Hari Statistik Nasional (HSN) pada 26 September setiap tahunnya. HSN juga memiliki sejarah panjang dan berharap bisa disosialisasikan lewat media agar HSN tak hanya milik BPS tapi juga milik Indonesia, bangsa dan masyarakat.
"HSN juga menjadi bagian dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara di masyarakat. Pemerintah Republik Indonesia mengawalinya dengan undang-undang tentang sensus penduduk. Inilah menjadi tolak ukur ketika berkembanganya perstatistikan di Indonesia,” ujarnya.
Kemudian, Pemerintah Republik Indonesia mengundangkan tentang statistik. Inilah yang menjadi cikal bakal HSN. Dalam undang-undang statistik, memberikan informasi secara rinci tentang statistik.
“Sebelumnya, Biro Statistik, sekarang BPS. HSN menjadi dinamika kehidupan berbangsa. Pada tahun 1960, terbitlah UU No.6 tentang sensus penduduk dan ini menjadi tolak ukur dinamika perstatistikan di Indonesia. HSN pun resmi di tahun 1996," tuturnya.
Nurul menjelaskan, ada satu dasar untuk membangun statistik literasi yang tak hanya dalam komunitas saja yang membutuhkan informasi, namun harapannya seluruh masyarakat yang bangsanya ingin maju maka indikatornya meningkatkan statistik masyarakat serta meningkatkan statistik finansial. Jika kedua hal itu baik maka suatu negara akan maju.
Lebih lanjut, Nurul juga mengingkatkan peran wartawan dalam literasi statistik. Yakni, menyebarluaskan data atau indikator statistik yanh ada. Seperti, inflasi. Bagaimana pertumbuhan ekonomi, pertanian dan lainnya. Lalu, mengolah informasi sesuai fakta dan edukasi publik.
"Maka itu, lewat media bisa memaknai data melalui berita informasi yang disebarluaskan. Jika salah memaknai data maka mengakibatkan kesalahan dalam analisis," pungkasnya.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait