Fidel mengaku, menyaksikan peristiwa itu, membuat air mata mengalir. Sambungnya hal ini tentu membawa duka yang mendalam bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Gerai air mata tidak sebesar air mata yang dikeluarkan oleh orang tua korban, istri dan anak yang merasa kehilangan. Semoga yang terakhir kalinya buat sepakbola bangsa dan dunia ini," kata Fidel.
Menurut Fidel, peristiwa Kanjuruhan diharapkan menjadi pembelajaran bagi semua pihak. Sehingga, kedepannya ada perbaikan untuk dunia sepakbola tanah air.
"Ini jadi pembelajaran, sangat-sangat berat bagi sepakbola kita. Kita berdoa, semoga saudara-saudara kita, yang telah mendahului kita di Stadion Kanjuruhan, mendapatkan layak disisi Allah dan diampuni segala dosa-dosanya serta disembuhkan mereka yang merasa sakit peristiwa ini," pungkasnya.
Hadir dalam acara ini, Gubernur Sumut, Edy Rahyamadi, Pangdam I Bukit Barisan, Achamd Daniel Chardin, Kapolda Sumut, Irjen Pol. RZ Panca Putra Simanjuntak, Kajati Sumut, Idianto. Ratusan TNI/Polri dan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Kemudian, suporter PSMS Medan, yakni PSMS Fans Club, SMECK Holigan, Kampak, sejumlah pemain PSMS Medan, suporter PSDS Deli Serdang, suporter Karo United.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait