"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," terang Dwikorita.
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Tarutung dengan skala intensitas VI MMI (Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar), daerah Sipahutar dengan skala intensitas V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), daerah Singkil dengan skala intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Tapaktuan dan Gunung Sitoli dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu). Berdasarkan informasi sementara gempa bumi ini menimbulkan kerusakan pada beberapa rumah warga di Tapanuli.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi Tsunami," tegas Dwikorita.
Terkait gempa tersebut, BMKG mengeluarkan beberapa rekomendasi untuk masyarakat agar tetap tenang dan waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan signifikan. Bukan hanya itu, masyarakat juga diminta untuk tidak tinggal di rumah yang telah rusak maupun miring akibat guncangan gempa lantaran berpotensi roboh.
"Masyarakat agar tidak percaya berita bohong (hoaks) mengenai prediksi akan terjadi gempa dengan magnitudo yang lebih besar dan memicu tsunami. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG," tandas Dwikorita.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait