Resesi Global Makin Dekat, Sumut Bersiap Hadapi Gejolak Ekonomi

Isnaini Kharisma
Pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin. (Foto: Isnaini Kharisma/iNewsMedan).

"Faktanya bunga perbankan yang naik jelas akan memberikan tekanan pada dunia usaha, karena biaya modal mengalami kenaikan. Yang membuat ekspansi perusahaan melambat sehingga kurang bisa diharapkan dalam menyerap angkatan tenaga kerja," jelasnya.

Diakuinya, apa artinya resesi global bagi perekonomian Sumatera Utara?, dan apa dampak dari kebijakan suku bunga tinggi yang terjadi belakangan ini terhadap ekonomi Sumut?. 

Selama bulan September ini, harga CPO dunia mengalami tekanan cukup signifikan. Harga CPO saat ini berada dikisaran 3.840 ringgit per ton. Padahal di bulan mei 2022 harga CPO sempat menyentuh 7 ribuan ringgit per tonnya. Harga CPO sudah terpangkas hampir 50 persen sejauh ini.

Adapun yang menjadi pemicu penurunannya adalah ancaman resesi disejumah Negara tujuan ekspor CPO Sumut seperti AS dan Eropa. Ditambah lagi melambatnya pertumbuhan ekonomi di China. Data menunjukan selama bulan Mei saat kebijakan DMO minyak kelapa sawit diterapkan, pertumbuhan ekonoi SUMUT di kuartal kedua terpangkas hingga ke 4.3 persen. 

"Padahal saya memperkirakan pertumbuhan ekonomi Sumut bisa terdongrak 7 persen di kuartal tersebut," tuturnya.

Editor : Jafar Sembiring

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network