Sertu Lugas langsung bersujud mencium kaki ibunya. Dengan tisu yang dibawanya, air matanya langsung diusap.
Sertu Lugas sebelumnya berjualan gorengan demi menghidupi ibu dan membiayai sekolah dua adiknya karena ayahnya meninggal dunia. Kegiatan itu dilakukannya sore hari, sepulangnya dari sekolah.
Tak cukup dengan berjualan gorengan, malam harinya Sertu Lugas pergi ke pasar menjadi kuli panggul hingga Subuh.
"Saya menjadi tentara untuk meringankan ekonomi keluarga kami. Tidak pernah terlintas kebijakan Bapak KSAD bahwa lulusan Diploma 4 waktu yang tepat menjadi perwira, bagi saya itu mukjizat barokah Allah SWT melalui tangan Bapak KSAD," katanya.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait