Mercedes-Benz GLA 200 AMG Line
PT Mercedes Benz Distribution Indonesia (MDBI) telah memperkenalkan GLA 200 AMG Line yang merupakan rakitan lokal atau CKD (Completely Knock Down) pada awal Juni 2021, untuk memenuhi permintaan konsumen terhadap mobil entry level.
Mercedes-Benz GLA 200 AMG Line dibekali mesin empat silinder berkapasitas 1.332 cc, yang pada dasarnya dapat diisi Pertalite. Namun, mobil ini memiliki kompresi tinggi sehingga tenaga yang dikeluarkan tak maksimal jika diisi Pertaline yang memiliki RON 90.
Mobil rakitan lokal ini juga dijual dengan harga yang cukup tinggi dan memiliki pasar ekonomi menengah ke atas. Jadi, tidak tepat jika Mercedes-Benz GLA 200 AMG Line menggunakan bahan bakar subsidi jenis Pertalite.
Mercedes-Benz GLA 200 AMG Line Rp855 juta
Mercedes-Benz GLB 200 Progressive Line
Mobil yang masuk dalam segmen SUV ini memiliki bentuk yang cukup besar tapi hanya dibekali mesin empat silinder berkapasitas 1.332 cc dengan sistem trans misi 7G-DCT otomatias.
Mercedes-Benz GLB Progressive Line cukup irit dengan konsumsi 6 – 5,7 liter per 100 kilometer. Meski dalam kriteria mobil yang bisa menggunakan Pertalite, mobil ini tak disarankan untuk diisi bahan bakar oktan rendah demi menjaga performa maksimal.
Mercedes-Benz GLB 200 Progressive Line Rp975 juta
Audi Q3
Audi Q3 menjadi mobil mewah berikutnya yang bisa mengisi bensin subsidi jenis Pertalite jika aturan pembatasan jadi diterapkan. Pasalnya, mobil ini hanya memiliki kapasitas mesin 1.395 cc, lebih rendah dari Toyota Avanza 1.5L.
Mobil ini berpenggerak roda depan dan memiliki kode mesin Audi TFSI 1.4L, empat silinder segaris, dengan direct fuel injection, exhaust-gas turbocharging, dengan 6-percepatan S-tronic.
Tertanamnya turbo pada mesin Audi Q3, membuat mobil ini kurang cocok jika mengguakan Pertalite. Tenaga yang dihasilkan tidak seperti yang diharapan karena sistem akan membatasi kinerja mesin agar tidak terjadi kerusakan.
Audi Q3 Rp959 juta sampai Rp1 miliar
Editor : Ismail
Artikel Terkait