Sementara itu, Leader Tim Patroli 2, Andi Syahputera mengatakan, selama 12 hari, selain melakukan survei rutin untuk melihat pergerakan Gajah Sumatera, tim juga melakukan pemasangan camera trap dan mengambil sampel beberapa pakan gajah.
"Karena memang selama ini di taman nasionalnya sendiri mendorong bagaimana supaya faktor makan gajah itu tercukupi di dalam TNGL," sebutnya.
Ia juga menambahkan, yang membedakan data dari survei wilayah SPTN V dan VI, terdata bahwa konflik antara Gajah Sumatera dengan penduduk di wilayah SPTN VI lebih banyak dibanding SPTN V.
"Karena memang Gajah Sumatera ini lebih banyak di wilayah SPTN VI, yang banyak berbatasan dengan perkebunan masyarakat dengan habitat Gajah Sumatera dan merupakan zona lintasan gajah. Bahkan kawasan itu sudah banyak pemukiman warga," terang Andi.
Andi juga sebutkan secara kasat mata, tim menemukan Gajah Sumatera sebanyak tiga ekor. Namun untuk saat ini, tim belum bisa memastikan berapa jumlah gajah tersebut.
"Namun ada juga gajah yang berjalan sendiri. Nah, itu sering kita bilang Gajah Sumatera tunggal atau jantan," tandas Andi.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait