Untuk nama produk, Tirto Utomo memilih ‘Puritas’ yang berasal dari kata ‘purity’. Namun karena berbagai pertimbangan termasuk kemudahan pengucapan, nama ‘Aqua’ akhirnya dipilih menggantikan Puritas.
Dianggap orang aneh
Ketika produk pertama kali diluncurkan pada 1 Oktober 1974, Aqua banyak mendapatkan cibiran dari masyarakat indonesia yang terbiasa meminum air rebusan. Terlebih, minuman seperti Coca-Cola dan Sprite tengah digandrungi di Indonesia pada saat itu.
Menjual air mineral tanpa rasa dianggap sebagai hal bodoh karena masyarakat Indonesia sebelumnya bisa minum air putih secara gratis. Lebih dari itu, harga Aqua saat itu juga dibanderol dengan harga yang lebih mahal dibandingkan dengan harga bensin.
Semua strategi pun telah dicoba oleh Tirto Utomo, termasuk melakukan penjualan door-to-door ke warung maupun pedagang rokok. Namun hal itu tidak membuat produknya diterima hingga Tirto Utomo sempat hampir menutup pabriknya.
Kendati demikian, Tirto Utomo yang pantang menyerah akhirnya bisa membawa Aqua dapat diterima di hati masyarakat Indonesia. Hingga kini, popularitas Aqua di Indonesia sebagai air mineral dalam kemasan masih belum tergeser.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait