JAKARTA, iNewsMedan.id - Simak kisah sukses Tirto Utomo, pendiri Aqua yang pernah dianggap orang aneh. Perjuangannya dalam membangun Aqua sejak puluhan tahun silam kini telah membuahkan hasil.
Hal ini terbukti dengan merajalelanya Aqua sebagai air mineral dalam kemasan yang bisa dijumpai di berbagai tempat di Indonesia. Aqua bahkan menjadi merek generik semua produk air mineral dalam kemasan.
Lantas, bagaimana kisah Tirto Utomo dalam membangun Aqua hingga bisa sukses seperti sekarang? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Kisah Tirto Utomo, pendiri Aqua yang pernah dianggap orang aneh
Biografi singkat
Tirto Utomo yang memiliki nama asli Kwa Sien Biauw lahir di Wonosobo, Jawa Tengah, 9 Maret 1930. Ia merupakan anak dari pengusaha susu sapi dan pedagang ternak.
Tirto Utomo pernah menempuh studi di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Sebelum akhirnya menjadi pengusaha, ia sempat menjabat sebagai pemimpin redaksi Harian Sin Po dan majalah Pantja Warna serta bekerja di Pertamina.
Mendirikan Aqua
Ide mendirikan Aqua bermula saat Tirto Utomo menghadiri pertemuan antara Pertamina dan perusahaan asal Amerika Serikat pada tahun 1971. Saat itu, salah satu istri dari delegasi perusahaan asal Amerika Serikat mengalami diare karena mengonsumsi air rebusan yang kebersihannya belum terjamin.
Tirto Utomo pun menyadari bahwa belum ada air minum dalam kemasan yang higienis yang dijual bebas di Indonesia. Sedangkan tidak semua orang, terutama orang-orang barat bisa mengonsumsi air rebusan seperti lumrahnya masyarakat Indonesia.
Dari sanalah, ide untuk membuat air mineral dalam kemasan tercetus. Namun sebelum mendirikan perusahaan, Tirto Utomo memerintahkan adik iparnya, Slamet Utomo untuk magang di salah satu produsen air minum dalam kemasan di Thailand karena menyadari belum memiliki pengalaman sama sekali.
Setelah persiapan dianggap sudah matang, didirikanlah PT Aqua Golden Mississippi pada 23 Februari 1973 dengan modal awal sebesar Rp150 juta. Perusahaan tersebut memiliki pabrik yang berlokasi di Bekasi dengan 38 pegawai dan total produksi mencapai 6 juta liter air mineral per tahun.
Untuk nama produk, Tirto Utomo memilih ‘Puritas’ yang berasal dari kata ‘purity’. Namun karena berbagai pertimbangan termasuk kemudahan pengucapan, nama ‘Aqua’ akhirnya dipilih menggantikan Puritas.
Dianggap orang aneh
Ketika produk pertama kali diluncurkan pada 1 Oktober 1974, Aqua banyak mendapatkan cibiran dari masyarakat indonesia yang terbiasa meminum air rebusan. Terlebih, minuman seperti Coca-Cola dan Sprite tengah digandrungi di Indonesia pada saat itu.
Menjual air mineral tanpa rasa dianggap sebagai hal bodoh karena masyarakat Indonesia sebelumnya bisa minum air putih secara gratis. Lebih dari itu, harga Aqua saat itu juga dibanderol dengan harga yang lebih mahal dibandingkan dengan harga bensin.
Semua strategi pun telah dicoba oleh Tirto Utomo, termasuk melakukan penjualan door-to-door ke warung maupun pedagang rokok. Namun hal itu tidak membuat produknya diterima hingga Tirto Utomo sempat hampir menutup pabriknya.
Kendati demikian, Tirto Utomo yang pantang menyerah akhirnya bisa membawa Aqua dapat diterima di hati masyarakat Indonesia. Hingga kini, popularitas Aqua di Indonesia sebagai air mineral dalam kemasan masih belum tergeser.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait