1. Keturunan Belanda
Albinisme yang terjadi pada sebagian masyakat Ciburuy diperkirakan memang datang dari ras Belanda yang sempat meninggali kampung ini. Menurut tokoh kampung setempat, dikutip dari video Garut Update, anak yang terlahir albino di kampung ini bukanlah hal yang dianggap aneh karena dulunya kampung ini memang dihuni orang Belanda.
Berkeluarga dan melanjutkan keturunan dengan masyarakat Indonesia, gen kulit cerah akhirnya diturunkan dan menghasilkan albinisme di kulit warga Ciburuy.
2. Eksis Sejak Kerajaan Padjajaran
Ujang Nana Suryana, pemangku adat di Ciburuy, menyatakan, warga berkulit albino memang sudah ada sejak zaman Padjajaran berabad silam. Dia berkata “saya tidak tahu bagaimana asal muasalnya, yang jelas warga kampung ini dulunya satu keturunan.”
3. Tak Semuanya Albino
Di Ciburuy hanya ada sekitar sembilan orang yang menderita albinisme, dari anak balita hingga manula. Meski dikenal Kampung Albino, bukan berarti semuanya berkulit cerah pucat. Nana mengatakan, hanya dua anaknya yang berkulit albino di keluarganya, sedangkan dirinya dan istrinya berkulit sawo matang.
Dia mengaku, gen yang diturunkan pada anaknya itu berasal dari nenek moyangnya, yang tak dia ketahui berada di generasi ke-berapa.
4. 1:178
Kampung Ciburuy memiliki angka preferensi albino yang sangat tinggi. Dengan warga berjumlah 1.600 orang, dikutip dari video Garut Update, angka preferensi albino di Ciburuy mencapai 1:178. Angka ini menunjukkan, di antara 178 warga yang berkulit normal, ada 1 warga yang menderita albinisme. Angka ini sangat tinggi karena menurut WHO, angka preferensi albino di dunia saat ini adalah 1:17.000, di mana hanya ada 1 penderita albinisme di antara 17.000 orang.
Editor : Ismail
Artikel Terkait