Dosen Pertanian UMSU Manfaatkan Limbah Rumah Tangga Pembuatan Eco-Enzyme

Isnaini Kharisma
Dosen Pertanian UMSU manfaatkan limbah rumah tangga pembuatan eco-enzyme. (Foto: Istimewa).

MEDAN, iNews.id - Kebersihan merupakan hal yang sangat penting terutama di masa pandemi Covid-19 ini. Tahun 2022 ini merupakan tahun ketiga Indonesia bahkan seluruh dunia bersama-sama menghadapi Covid-19 dengan berbagai mutasi virus yang telah terjadi. 

Kondisi pandemi ini menciptakan budaya atau kebiasaan baru (new normal) bagi seluruh lapisan masyarakat. Salah satunya adalah kebiasaan 5M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas juga digalakkan sebagai upaya dalam memutus rantai sebaran penyakit.

Permasalahan yang dihadapi setiap orang di dunia ini dikarenakan adanya pandemi Covid-19 yakni tingginya dan pentingnya kebutuhan akan menjaga kebersihan berbanding lurus dengan kebutuhan akan pembersih yang diperlukan. 

Pembersih yang biasanya digunakan adalah berupa handsanitizer dan disinfektan. Berbagai merk dan produk dikeluarkan perusahaan namun dengan harga yang tentunya menguras kantong.

Salah satu solusi yang dapat ditawarkan Dosen Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) adalah dengan membuat sendiri cairan pembersih untuk kebutuhan rumah tangga. 

"Cairan pembersih yang dibuat berasal dari eco-enzyme yang berbahan dasar dari limbah rumah tangga, sehingga diharapkan tidak hanya satu tujuan saja yang tercapai, namun tujuan lain berupa daur ulang limbah rumah tangga juga tercapai," kata Dosen Fakultas Pertanian UMSU, Dian Retno Intan SP MP yang didampingi Akbar Habib SP MP dan Wildani Lubis SP MP dalam kegiatan Program Kemitraan Pengembangan Muhammadiyah (PKPM) yang dilakukan bersama mitra organisasi Aisyiyah Cabang Medan Johor, Senin (1/8/2022).

Dian menjelaskan, adapun kegiatan awal yang dilakukan dengan sosialisasi dan perkenalan mengenai eco-enzyme. Kemudian, mengumpulkan bahan baku dalam pembuatan eco-enzyme dan demonstrasi pembuatan eco-enzyme dengan bahan dasar kulit jeruk.

Bahkan, para peserta kegiatan PKPM juga dilatih untuk membuat produk pembersih yang berbahan dasar eco-enzyme tersebut berupa hand sanitizer dan disinfektan. 

"Eco-enzyme dan produk turunan yang dihasilkan diharapkan mampu mengurangi pengeluaran dalam hal kebutuhan cairan pembersih dan menjadi alternatif pengelolaan limbah kulit jeruk, sehingga masyarakat bisa memakai sebagai handsanitizer dan lainnya," ujarnya.

Editor : Jafar Sembiring

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network