Singkat cerita, pada tahun 1940, Tanaka mendapat tugas di Hindia Belanda. Dua tahun kemudian, Tanaka mendapat tugas sebagai pelatih Jibatukai.
Jibatukai merupakan pasukan yang diisi orang dari berbagai profesi seperti guru hingga tukang. Pasukan ini bertugaas membantu pasukan inti Jepang saat perang. Hingga tahun 1945, Tanaka ditempa menjadi tentara yang kuat dan berpengalaman.
Namun, dia jatuh pada 1945 ketika sekutu melakukan serangan bom di Hiroshima dan Nagasaki. Jepang jatuh, runtuh. Rekan-rekannya memilih menyerah ke sekutu bahkan melakukan harakiri (bunuh diri).
Sementara itu, Tanaka memilih bergabung ke BKR yang merupakan cikal dari TNI. Alasannya, dia ingin membalas sekutu yang telah menghancurkan negaranya, Jepang.
Langkah Tanaka ternyata tak semulus impiannya. Kali pertama bergabung di BKR, dia menjadi omongan sesama anggota BKR. Dia bahkan tak pantas membela Indonesia karena merupakan mantan penjajah.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait