Kisah Anak Petani dari Banyuwangi, Fadlul Rahman Berhasil Masuk Akmil setelah 9 Kali Gagal Tes

Erfan Ma'ruf
Sermadatar Fadlul Rohman menceritakan pengalamannya menembus Akademi Militer. Anak petani dari Banyuwangi ini akhirnya lolos setelah 9 kali mencoba tes TNI. Foto/Dok/Dispenad

Fadlul kembali mendaftar Akmil di tahun itu. Lagi-lagi kisah pahit terulang. Dirinya gagal di tingkat parade. Menyerah? Belum. Fadlul mengulang jejak terdahulu dengan mendaftar bintara TNI AD. Untuk memperbesar peluang mencapai cita-citanya, pemuda kelahiran 10 April 1998 ini juga mendaftar Taruna AAU. 

Harapan itu sempat membuncah di AAU karena tes demi tes berhasil dilalui. Namun toh akhirnya gagal juga yang didapat. "Di AAU saya gagal di kesehatan. Katanya detak jantung saya di bawah 60," ujarnya. 

Tak ingin menyerah, Fadlul juga memutuskan mendaftar di bintara AU. Sama seperti sebelumnya, dia juga gagal. Tapi toh semua kegagalan itu tak membuatnya mengubur mimpi menjadi anggota TNI. Setahun berikutnya atau pada 2018, dia kembali meretas asa. 

Fadlul mendaftar Akmil. Kali ini melalui Kodam Jaya, Jakarta. Ada cerita tersendiri mengapa dia akhirnya mengikuti seleksi di Ibu Kota. Ini karena orang tua sudah tidak punya biaya sehingga dirinya disarankan untuk tinggal bersama kakaknya di Jakarta. 

Sang kakak ternyata seorang anggota TNI berpangkat sersan dua. Di tahun itu Fadlul selain mendaftar Akmil juga mencoba peruntungan masuk AAU. Berbagai tahapan tes dilalui hingga tingkat panda. Di situlah dirinya harus memilih, mengikuti tes masuk Akmil atau AAU. Fadlul memutuskan untuk tetap masuk Akmil. Sayangnya, perjalanan panjang itu tak berujung manis. "Saya gagal," kata dia.

Putus asakah Fadlul? Ternyata tidak. Kegagalan demi kegagalan memacunya untuk terus mengevaluasi. Dia pun mempelajari bagaimana cara bisa lolos seleksi TNI. Selain mengasah kemampuan akademis, dia juga terus menempa fisik. Setahun berikutnya atau pada 2019, Fadlul kembali mendaftar Akmil. Sama seperti tahun lalu, dia mengikuti seleksi lewat Kodam Jaya. 

Di tingkat sub panda, dirinya menempati rangking 1. Tes berlanjut hingga tingkat panda. Kali ini, dewi fortuna jatuh ke pangkuan. Perjuangan keras disertai doa selama bertahun-tahun membawa hasil membanggakan. 

"Di tingkat panda Alhamdulillah saya juga rangking 1 dan akhirnya lulus," ucapnya. Sholat Tahajud dan Takmir Masjid Perjuangan menembus Akmil ibarat penuh onak dan duri. Selama di Jakarta, meski dekat dengan kakaknya, Fadlul tidak tinggal bersama. 

Editor : Odi Siregar

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network