get app
inews
Aa Text
Read Next : Varian Omicron Mengganas, Forum Keuangan G20 Pindah dari Bali ke Jakarta

Covid-19 Varian BA.4 dan BA.5 Berbahaya? Ini Kata Ahli

Senin, 13 Juni 2022 | 09:00 WIB
header img

JAKARTA, iNews.id- Kehadiran varian BA.4 dan BA.5 sampai saat ini masih belum dipahami baik oleh masyarakat. Padahal menurut Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Erlina Burhan, SpP(K) BA.4 dan BA.5 lebih menular dari varian Omicron (BA.2). 

Dr Erlina mengatakan masa inkubasi yang dibutuhkan sekitar 1-3 hari, kemudian varian ini bisa menginfeksi siapa pun. Pasien akan mengalami gejala seperti varian Omicron sebelumnya yaitu demam, flu atau batuk. Namun di satu sisi, dr Erlina juga menegaskan masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan, sebab recovery pascaterinfeksi varian BA.4 atau BA.5 lebih cepat.  

"Masa inkubasinya cepat 1-3 hari langsung bergejala, tapi nggak perlu khawatir karena recoverynya juga cepat. Para ahli pada sepakat bahwa laporan-laporan dari berbagai negara gejalanya hampir sama, dianggap lebih menular dari BA.2," ujar dr Erlina dalam webinar Waspada Omicron Subvarian BA.4 dan BA.5 dalam Masa Transisi Menuju Endemi, Minggu (12/6/2022).

Lebih lanjut, dia mengatakan turunan dari Omicron (BA.4 dan BA.5) mampu mengelabuhi sistem kekebalan tubuh (imunitas) atau escape imunitas. Dia menyarankan agar masyarakat segera melakukan vaksinasi booster dan tetap patuh terhadap protokol kesehatan.

Dia juga menjelaskan jika salah satu dari kasus varia BA.4 dan BA.5 di Indonesia mengalami gejala berat. Yang diketahui transmisi lokal dari Jakarta, ternyata belum melakukan vaksin dosis ketiga atau booster. "Ini satu-satunya (pasien) mengalami gejala lebih berat. Ada batuk, sesak napas, sakit kepala, lemah, mual, muntah, nyeri abdomen," jelas dr Erlina.

Dalam kesempatan yang sama, Dr. dr. Andani Eka Putra, M. Sc. Tenaga Ahli Kementrian Kesehatan menjelaskan bila anak-anak kemungkinan bisa tertular. Sebab berdasarkan data, anak yang sudah vaksin sebanyak 70 persen sudah terinfeksi Covid-19. 

"Dari data vaksinasi anak sudah 70 persen terinfeksi. Bahkan orang tua tidak tahu anaknya sakit karena tidak mengalami apa-apa. Jadi anak-anak itu bisa terpapar dan umumnya ringan," ujarnya.

Editor : Ismail

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut