JAMBI, iNews.id- Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BBKSDA Sumut) dan Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (BBTNKS) bersama Yayasan Parsamuhan Bodichita Mandala Medan (YPBMM) berhasil melepasliarkan 2 ekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatree) Surya Manggala dan Citra Kartini ke Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Pelepasliaran ini dilakukan selama dua hari yakni mulai tanggal 7 Juni hingga 8 Juni 2022 kemarin.
Harimau Surya Manggala (jantan) dan Citra Kartini (betina) berumur bekisar 3,5 tahun ini sebelumnya dirawat di Suaka Satwa (Sanctuany) harimau sumatera Barumun. Kedua Harimau Sumatera Ini dilepasliarkan di 2 lokasi dalam Zona Inti Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) untuk menghindari inbreeding atau kawin kerabat yang dapat menurunkan kualitas genetis keturunannya nanti.
“Pelepasliaran ini sekaligus sebagai momen dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia tanggal 5 Juni 2022, ” terang Plt Kepala BBKSDA Sumut, Irzal, Kamis (9/6).
Irzal memaparkan prosesi pelepasliaran dua satwa dilindungin ini dimulai dari Bandara Depati Parbo – Sungai Penuh Kerinci Jambi. Pukul 10.30 WIB kedua harimau sumatera “Surya Manggala dan Citra Kartini” sudah berada di bandara dan siap untuk lepas liar.
Surya Manggala diangkut dengan helikopter menggunakan metode longline menuju lokasi I. Surya Manggala berhasil dilepasliarkan dengan lancar dan baik. Tiba-tiba pada siang hari setelah lepas liar I, kondisi di lokasi lepas liar cuaca mulai berubah menjadi kabut dan mulai turun hujan.
Akhirnya diputuskan lepasliar yang ke II untuk harimau Citra Kartini dilaksanakan kembali pada tanggal 8 Juni 2022. Akhirnya siang hari pada tanggal 8 Juni 2022 hanmau Citra Kartini berhasil dilepasliarkan zona inti TNKS.
“Harapannya setelah lepas liar, kedua harimau ini mampu beradaptasi, bertahan hidup dan berkembang biak secara alami di habitat alaminya, ” sebut Irzal.
Irzal menjelaskan pemilihan lokasi pelepasiiaran harimau sumatera di Taman Nasional Kerinci Seblat tersebut berdasarkan hasil kajian cepat (rapid assessment) yang dilakukan oleh BBTNKS bekerjasama dengan lembaga SINTAS INDONESIA menggunakan software Maximum Entropy (MaxEnt) untuk memprediksi lokasi pelepasliaran harimau sumatera.
Selain menggunakan software MaxEnt bilang Andoko lagi, dilakukan juga survey lapangan yang dilakukan oleh im BBTNKS, FFI dan PT Agincourt Resources yang bertujuan untuk mengecek kondisi kesesuaian lokasi pelepasliaran harimau sumatra.
"Hasil dari tim survey lapangan diperoleh bahwa lokasi lepas liar ini merupakan habitat yang ideal serta memiliki pakan yang cukup bagi harimau sumatera. Selain itu lokasi ini berada di zona int kawasan TNKS dan jauh dari pemukiman masyarakat sehingga cocok untuk lokasi lepas liar," ungkap Irzal.
Hasil dari survey yang dilakukan oleh BBTNKS dan Fauna & Flora Intemasional (FFI) dari tahun 2005 hingga 2021 menggunakan camera trap telah berhasil mengidentrfikasi sebanyak 93 individu hanmau sumatra di kawasan TNKS. Pada tahun 2021 dan 2022 sebanyak 2 individu harimau sumatra juga sebelumnya telah di lepas liarkan ke dalam kawasan TNKS dan ditambah lagi dengan pelepasliaran harimau sumatra “Surya Manggala” dan “Citra Kartini” akan menambah jumlah hanmau sumatra yang berhasil teridentifikasi menjadi 97 individu pada kawasan TNKS.
Editor : Ismail