Target 2026: Pemko Medan Bersihkan Aset untuk Pembangunan Sekolah Rakyat dan MBG
Meskipun sebagian warga tetap menolak, Muhammad Sofyan memerintahkan personel untuk membantu warga mengosongkan bangunan, termasuk mengevakuasi dan mengangkat barang-barang. Setelah dipastikan kosong, personel menggunakan ekskavator untuk merobohkan bangunan semipermanen, yang terdiri atas rumah dan warung. Personel juga memasang patok tanda batas tanah milik Pemko Medan di atas lahan HPL seluas 265.135 meter persegi.
Di sela-sela penertiban, Muhammad Sofyan menjelaskan bahwa dari total luas HPL 26 hektare lebih, sekitar 6,8 hektare akan digunakan untuk pembangunan Sekolah Rakyat oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Selain itu, SPPG untuk program MBG juga akan dibangun di lahan tersebut.
"Ada dua program prioritas nasional yang akan dilakukan pembangunan di aset Pemko Medan. Direncanakan awal bulan Desember akan dimulai pembangunannya," kata Muhammad Sofyan.
Menurut Sofyan, lahan untuk Sekolah Rakyat tingkat SD, SMP, dan SMA diperkirakan seluas 6 hektare, sementara lahan untuk SPPG kurang dari 1 hektare atau sekitar 800 meter.
"Pengerjaan proyek segera dilakukan. Saat ini proses pematangan lahan, makanya harus dikosongkan. Setelah pematangan lahan, proses selanjutnya adalah bangunan fisik. Tahun ajaran 2026 sudah harus difungsikan, sebab SR untuk tingkat SD, SMP, SMA Kota Medan masih menggunakan fasilitas milik Kementerian Sosial dan Kementerian Ketenagakerjaan," ujar Sofyan.
Editor : Jafar Sembiring