Bullying Bisa Picu Depresi, RS Pirngadi Ingatkan Pentingnya Ruang Aman bagi Semua
“Perlu pendekatan empatik dan suportif, bukan hanya bagi korban, tetapi juga pelaku, agar siklus kekerasan psikologis ini bisa dihentikan. Pendampingan dari psikolog dan tenaga kesehatan mental menjadi hal yang sangat penting,” jelas Terendienta.
Acara juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan yang diwakili oleh dr. Pocut, yang dalam sambutannya mengapresiasi langkah RSUD dr. Pirngadi dalam menyelenggarakan kegiatan ilmiah yang relevan dengan tantangan sosial saat ini.
“Kesehatan jiwa merupakan bagian integral dari kesehatan masyarakat. Edukasi seperti ini penting agar tenaga kesehatan memiliki sensitivitas lebih tinggi terhadap masalah psikologis pasien,” tutur dr. Pocut.
Seminar berjalan interaktif, diwarnai dengan sesi tanya jawab dan diskusi mendalam seputar strategi pencegahan bullying di lingkungan kerja dan layanan kesehatan. Para peserta tampak antusias mengikuti kegiatan hingga akhir acara.
Melalui kegiatan ini, RSUD dr. Pirngadi Medan berharap dapat memperkuat sinergi antarinstansi kesehatan dalam meningkatkan literasi masyarakat mengenai kesehatan mental serta membangun lingkungan sosial yang lebih inklusif dan bebas perundungan.
“Kami ingin mengingatkan bahwa kesehatan mental adalah hak setiap orang. Dengan memahami dampak bullying, kita semua dapat berperan aktif menciptakan lingkungan yang sehat dan penuh empati,” tutup dr. Mawar Gloria Tarigan.
Editor : Ismail