Mau Jadi Rektor, Prof Isfenti Janji Bawa USU Jadi Motor Hilirisasi Riset Nasional!
MEDAN, iNewsMedan.id– Prof. Dr. Isfenti Sadalia SE., ME. akademisi asal Binjai kelahiran 19 Oktober 1967, resmi maju sebagai calon Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) periode 2026–2031.
Dengan visi besar bertajuk “USU DNA 5.0: Hilirisasi, Disrupsi, dan Inovasi Humanis – Berakar pada Kearifan Lokal, Bertumbuh untuk Daya Saing Global”, ia menawarkan arah baru untuk membawa USU tampil lebih kuat di tingkat nasional dan internasional.
Isfenti menamatkan Sarjana Ekonomi di USU pada 1991, melanjutkan Magister Ilmu Manajemen di Universitas Indonesia tahun 1997, dan meraih gelar Doktor Ilmu Manajemen dari Universitas Airlangga pada 2003.
Karier akademiknya panjang, mulai dari Ketua Departemen Manajemen FEB USU (2011–2017), Ketua Prodi Magister Manajemen (2017–2022), hingga dipercaya sebagai Dekan Fakultas Vokasi sejak 2022.
Selain itu, ia juga aktif sebagai Asesor Serdos, Asesor BKD, serta Asesor Nasional BAN-PT dan LAMEMBA. Dengan pengalaman itu, Isfenti menegaskan dirinya siap membawa USU berperan lebih besar dalam hilirisasi riset.
USU sebagai Motor Hilirisasi Riset
Menurutnya, arah pembangunan nasional yang menekankan hilirisasi sumber daya alam harus ditopang perguruan tinggi. Ia melihat USU punya peluang besar menjadi pusat hilirisasi riset di kawasan barat Indonesia, khususnya pada sektor agroindustri, kesehatan tropis, energi hijau, pariwisata, dan digitalisasi.
“Hilirisasi riset ini tidak boleh lepas dari akar budaya dan kearifan lokal Sumatera Utara. Identitas lokal harus menjadi fondasi yang memperkaya arah global USU,” ujarnya, Selasa, 16 September 2025.
Arus Disrupsi Teknologi
Prof. Isfenti menilai, derasnya arus disrupsi teknologi informasi tidak bisa dihindari. USU, kata dia, tidak boleh hanya jadi pengikut, melainkan pengarah perubahan. Pendidikan harus lebih aplikatif sesuai kebutuhan industri, sementara riset mesti dibangun atas kolaborasi dengan dunia usaha, BUMN, dan UMKM.
“Inovasi yang lahir tidak hanya meningkatkan daya saing bangsa, tetapi juga menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat,” tegasnya.
Kampus Humanis dan Mandiri
Komitmennya jelas: USU harus menjadi pusat inovasi humanis, hadir dari ruang kuliah hingga desa-desa, agar masyarakat ikut merasakan langsung manfaat teknologi dan riset. Ia juga menggagas “USU revenue stream” untuk mengurangi ketergantungan pada UKT, sehingga kampus lebih mandiri secara finansial.
Dengan visi DNA 5.0, Isfenti optimistis USU mampu memimpin hilirisasi riset nasional, melahirkan inovasi industri, memberdayakan masyarakat, sekaligus memperkuat posisi Indonesia di kancah global.
“USU harus menjadi universitas yang tidak hanya menghasilkan teori, tetapi juga menghadirkan riset yang bisa masuk ke industri, menciptakan lapangan kerja, dan memberi manfaat bagi masyarakat luas,” tutupnya.
Editor : Ismail