Mau Jadi Rektor, Prof Isfenti Janji Bawa USU Jadi Motor Hilirisasi Riset Nasional!
Arus Disrupsi Teknologi
Prof. Isfenti menilai, derasnya arus disrupsi teknologi informasi tidak bisa dihindari. USU, kata dia, tidak boleh hanya jadi pengikut, melainkan pengarah perubahan. Pendidikan harus lebih aplikatif sesuai kebutuhan industri, sementara riset mesti dibangun atas kolaborasi dengan dunia usaha, BUMN, dan UMKM.
“Inovasi yang lahir tidak hanya meningkatkan daya saing bangsa, tetapi juga menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat,” tegasnya.
Kampus Humanis dan Mandiri
Komitmennya jelas: USU harus menjadi pusat inovasi humanis, hadir dari ruang kuliah hingga desa-desa, agar masyarakat ikut merasakan langsung manfaat teknologi dan riset. Ia juga menggagas “USU revenue stream” untuk mengurangi ketergantungan pada UKT, sehingga kampus lebih mandiri secara finansial.
Dengan visi DNA 5.0, Isfenti optimistis USU mampu memimpin hilirisasi riset nasional, melahirkan inovasi industri, memberdayakan masyarakat, sekaligus memperkuat posisi Indonesia di kancah global.
“USU harus menjadi universitas yang tidak hanya menghasilkan teori, tetapi juga menghadirkan riset yang bisa masuk ke industri, menciptakan lapangan kerja, dan memberi manfaat bagi masyarakat luas,” tutupnya.
Editor : Ismail