Warga Natinggir dan PT TPL Bentrok, Tiga Orang Terluka dan Puluhan Motor Rusak

MEDAN, iNewsMedan.id - Ketegangan kembali terjadi antara warga adat Natinggir, Desa Simare, Kecamatan Borbor, Kabupaten Toba, dengan PT Toba Pulp Lestari (TPL). Insiden ini dipicu oleh aktivitas penanaman paksa yang dilakukan perusahaan di wilayah adat Natinggir pada Kamis, 7 Agustus 2025, pukul 08.00 WIB.
Sekretaris Umum Forum Perjuangan Masyarakat (Forpemas) Habornas, Rantau Pasaribu mengatakan bahwa masyarakat adat yang mencoba menghadang aktivitas TPL harus menghadapi ratusan karyawan dan sekuriti perusahaan. Akibatnya, bentrokan tak terhindarkan.
"Warga mencoba menghadang, tapi jumlah mereka (karyawan TPL) sangat banyak," kata Rantau, Jumat (8/8/2025).
Dalam insiden tersebut, kata Rantau terjadi aksi saling dorong yang berujung pada kekerasan. Satu warga mengalami luka di leher, dan satu lainnya terlempar ke semak-semak hingga punggungnya terluka parah.
"Karena kalah jumlah, warga terpaksa mundur," ujarnya.
Tak lama setelahnya, warga kembali mencoba menghentikan aktivitas perusahaan. Konflik pun memanas, yang menyebabkan satu warga Natinggir pingsan dan harus dilarikan ke Puskesmas terdekat.
"Situasi semakin brutal ketika karyawan TPL mendatangi perkampungan warga. Mereka melempari rumah dan merusak sepeda motor. Hingga saat ini, tercatat ada tiga korban luka, enam unit rumah rusak, dan 21 unit sepeda motor rusak," ungkap Rantau.
"Sebagian warga bahkan terpaksa bersembunyi karena merasa tidak aman, sementara karyawan TPL masih berjaga di lokasi," sambungnya.
Forpemas telah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten, kecamatan, Polres, dan TNI, mendesak agar mereka segera mengambil langkah cepat untuk meredakan situasi dan mencegah jatuhnya korban lebih banyak.
"Setelah datang pihak kepolisian barulah situasi mulai kondusif," tandas Rantau.
Editor : Jafar Sembiring