Masyarakat Diajak Hadiahkan Buku di Setiap Momen Bahagia, Bukan Lagi Karangan Bunga

“Saya ingin Deli Serdang penuh dengan buku. Saya contoh, bupati berani nggak, tiap ada hajatan nikah, kelahiran anak, hadiahnya jangan karangan bunga, tapi buku,” ujarnya.
Namun lanjutnya, bukan berarti tidak ada lagi karangan bunga. Karena hal itu malah akan menutup sektor umkm usaha karangan bunga masyarakat. Saran tersebut khusus untuk undangan acara pernikahan, kelahiran anak, agar lebih bermanfaat. Sedangkan untuk acara serimonial lain silahkan tetap pakai karangan bunga.
“Dengan menghadiahi buku, selain memantik minat baca, juga membantu para penulis buku agar lebih semangat menerbitkan buku-buku baru dan membantu umkm pedagang buku,” ungkapnya.
Menurutnya rendahnya budaya baca dan literasi membuat kita sering terpapar hoax di media sosial. Karena budaya malas membaca isi dan hanya sebatas membaca judul, membuat banyak orang tertipu dan mudah terpancing emosi ikut-ikutan menyebarkan hoax.
Sofyan Tan juga menyoroti terkait anggaran Perpusnas yang tahun depan turun drastis. Dia pun menyayangkan hal itu terjadi, padahal Presiden Prabowo adalah pemimpin negara yang memiliki perpustakaan paling lengkap dan paling bagus di rumahnya. Mungkin suatu saat anggaran Perpusnas bisa tembus Rp 1 triliun di lima tahun pemerintahan ini.
Editor : Ismail