get app
inews
Aa Text
Read Next : Medsos Jadi Senjata Baru Dinkes Sumut Hadapi “Emak-Emak Anti Vaksin 

Jangan Peluk Anak Setelah Pulang Kerja! Pesan Penting dari Talk Show The Clinic Pediatric Care Medan

Jum'at, 18 Juli 2025 | 17:58 WIB
header img
Para narasumber dalam talk show memperingati Hari Anak Nasional 2025 di The Clinic–Pediatric Care Medan, Jumat (18/7), membahas pentingnya sunat dini, pencegahan stunting, dan imunisasi lengkap untuk membentuk generasi sehat menuju Indonesia Emas 2045.

Ia juga mengutip hasil penelitian dari Turki yang menunjukkan bahwa bayi di bawah satu tahun yang disunat memiliki waktu penyembuhan yang lebih cepat dan biaya yang lebih ringan. “Regenerasi jaringan pada bayi jauh lebih baik. Itu sebabnya kita dorong sunat dilakukan sejak dini,” ucapnya. Ahmad menambahkan, Power Team telah menjangkau dua angkatan tim dan menargetkan seluruh kabupaten/kota di Sumatera Utara, sebelum meluas ke tingkat nasional.

Sementara itu, dr Halidah Rahma Nst mengangkat pentingnya mencegah stunting sejak 1.000 hari pertama kehidupan—masa kritis yang dimulai sejak dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun. “Kalau nutrisi cukup di masa itu, perkembangan kognitif, motorik, dan imunitas anak akan optimal. Tapi kalau tidak, dampaknya bisa panjang sampai anak dewasa,” ujar Halidah.

Ia menjelaskan bahwa pemenuhan nutrisi yang memadai bukan hanya soal banyak makan sayur. “Justru protein hewani yang lebih penting karena mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan untuk hormon pertumbuhan. Sayur itu masuk kategori mikronutrien, sedangkan yang dibutuhkan anak stunting adalah makronutrien,” tegasnya.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan melalui Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, angka stunting nasional memang turun menjadi 19,8%. Namun, di Sumatera Utara justru meningkat menjadi 22%, lebih tinggi dari rata-rata nasional. Fakta ini menunjukkan masih lemahnya perhatian terhadap gizi anak, terutama setelah melewati usia satu tahun.

Halidah juga menekankan pentingnya pemantauan tumbuh kembang anak secara berkala. “Untuk anak di bawah satu tahun, sebaiknya dilakukan setiap bulan. Untuk usia 1–2 tahun setiap tiga bulan, dan setelah usia dua tahun minimal setiap enam bulan hingga setahun sekali,” jelasnya. Ia menambahkan, “Tidak semua anak bertubuh pendek pasti mengalami stunting, namun anak yang stunting pasti bertubuh pendek. Oleh karena itu, diagnosis harus berbasis kurva pertumbuhan WHO dan pemeriksaan menyeluruh.”

Editor : Ismail

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut