Ahmad Darwis Sentil Kebijakan Sekolah 5 Hari: Pendidikan Butuh Empati, Bukan Instruksi 

MEDAN, iNewsMedan.id— Anggota DPRD Sumatera Utara dari Fraksi PKS, Ahmad Darwis, angkat bicara terkait polemik penerapan kebijakan sekolah lima hari di Sumut. Ia menilai semangat perubahan yang dibawa kebijakan itu perlu diapresiasi, namun implementasinya jangan sampai mengabaikan realitas sosial dan kesiapan di lapangan. 

"Anak-anak bukan ASN, mereka bukan pegawai yang bisa dipaksa duduk di institusi hingga sore setiap hari. Ada hak bermain, berkeluarga, dan istirahat yang perlu dijaga," ujar Darwis, Selasa (15/7/2025). 

Baca Juga

Teror Siang Bolong! Mobil Anggota DPRD Sumut Ini Dihajar OTK Bermotor, Kaca Pecah 

Menurutnya, pendidikan tidak boleh dikelola dengan cara birokratis semata. “Kita butuh empati, bukan hanya instruksi. Jangan samakan siswa dengan pekerja kantoran,” tegasnya. 

Darwis mengusulkan pendekatan bertahap dan partisipatif sebagai solusi jalan tengah. Ia menyarankan uji coba terbatas di sekolah yang sudah siap secara infrastruktur dan SDM. Selain itu, ia menekankan pentingnya pelibatan orang tua dan komunitas dalam pembinaan karakter siswa. 

"Kalau siswa mulai lelah, yang perlu ditinjau bukan semangatnya tapi sistemnya. Kalau guru belum siap, harus dibantu bukan dipaksa," ungkapnya. 

Ia juga mendorong agar hari Jumat digunakan untuk aktivitas yang lebih ringan dan membangun karakter seperti kegiatan keagamaan, bimbingan soft skill, serta rekreasi edukatif. Evaluasi berkala berbasis survei juga menurutnya penting untuk menyempurnakan kebijakan. 

“Sekolah lima hari bukan masalah, memaksakannya tanpa kesiapanlah yang jadi persoalan,” tegasnya. 

Ahmad Darwis menyebut Sumatera Utara berpeluang menjadi daerah percontohan jika mampu menjalankan kebijakan ini dengan bijak dan terbuka terhadap kritik. 

Baca Juga

Fraksi PKS DPRD Sumut Ajak Media Kawal Program, Bukan Cuma Liput Seremoni 

“Pemimpin yang mau mendengar, berdialog, dan merumuskan kebijakan berdasarkan kenyataan, bukan sekadar keinginan, adalah kunci keberhasilan,” tutupnya. 

Editor : Ismail