Tak hanya disitu saja, karena sesampainya ia sampai ke rumah dinasnya yang berada di Jalan A Rivai, Medan, Hoegeng mendapatkan kiriman sejumlah perabotan rumah tangga dari pengusaha dari pengusaha Medan seperti mesin cuci, kulkas, mesin jahit dan perabotan rumah tangga lainnya.
Di mana, jika Hoegeng mengambilnya ia tak perlu lagi untuk belanja perabotan, karena ia juga tak membawa semua barang perabotannya dari Jakarta.
Lagi dan lagi Hoegeng menolaknya. Pada awalnya ia masih menolak dengan halus agar pengusaha tersebut mengambil kembali perabotan tersebut dan jika tidak diambil Hoegeng akan mengeluarkannya dari rumah. Namun, pengusaha juga tetap bersikeras untuk memberikannya kepada Hoegeng.
Karena tidak diambil-ambil Hoegeng pun mengeluarkan barang-barang tersebut keluar rumah dan membiarkan perabotan tersebut terkena hujan dan panas matahari yang mengakibatkan barang-barang tersebut menjadi rusak dan tak bernilai lagi.
Editor : Vitrianda Hilba Siregar