Dewan Kota Mariupol mengatakan: "Tidak mungkin memperkirakan skala tindakan mengerikan dan tidak manusiawi ini." "Tidak mungkin menemukan kata-kata untuk menggambarkan tingkat sinisme dan kekejaman, yang dengannya penjajah Rusia menghancurkan penduduk damai kota Ukraina di tepi laut," imbuh otoritas Kota Mariupol.
Serangan itu diduga merupakan salah satu dari sejumlah serangan Rusia di kota itu pada Rabu. Pavlo Kyrylenko, kepala administrasi regional Donetsk, Ukraina, mengatakan pasukan Rusia juga menghantam kolam renang Neptunus, mengubur wanita hamil dan anak-anak di bawah reruntuhan.
"Para bajingan ini bertujuan untuk menghancurkan secara fisik warga Mariupol dan Mariupol, yang telah lama menjadi simbol perlawanan kita." Rusia dilaporkan telah membantah melakukan serangan udara di teater tersebut. Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dikutip TASS, Kamis (17/3/2022), menuduh Batalyon Azov, milisi sayap kanan Ukraina, yang meledakkannya.
Editor : Vitrianda Hilba Siregar