get app
inews
Aa Text
Read Next : dr Sofyan Tan Ingatkan Nasib Bukan Bergantung Pada Shio

Pengangguran Tinggi di Sumut, Sofyan Tan Minta BPS Ungkap Sebabnya lewat Sensus 2026

Jum'at, 31 Januari 2025 | 09:10 WIB
header img
Anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan, dalam kunjungan kerja di BPS Sumut, Medan, Kamis (30/1). Ia meminta BPS mengungkap penyebab tingginya pengangguran di Sumut lewat Sensus Ekonomi 2026.

MEDAN, iNewsMedan.id – Anggota Komisi X DPR RI dari Faksi PDI Perjuangan dr Sofyan Tan meminta Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan persoalan tingginya angka pengangguran di Sumatera Utara (Sumut) yang melebihi rata-rata nasional melalui sensus ekonomi tahun 2026. Ada kekhawatiran dan dugaan bahwa di Sumut susah membuka lapangan pekerjaan. 

Kekhawatiran tersebut bukannya tanpa alasan, mengingat angka pertumbuhan ekonomi di Sumut pada 2024 justru melebihi rata-rata nasional begitu juga dengan angka partisipasi pendidikan Tingkat SMA/SMK dan Perguruan Tinggi berada di atas nasional. “Ada yang menggelitik bagi saya ketika melihat data BPS 2024 tadi dimana Sumut angka pengganggurannya tinggi di atas rata-rata nasional. Sementara pertumbuhan ekonominya sudah cukup tinggi begitu juga dengan angka partisipasi pendidikannya pun di atas nasional. Ini jadi tanda tanya ada apa?” ungkap Sofyan Tan saat melakukan  Kunjungan Kerja (Kunker) Spesifik Komisi X DPR RI Bidang Kerja Badan Pusat Statistik terkait Mekanisme Rekrutmen Sumber Daya Manusia (SDM) Petugas Sensus Ekonomi 2026 di BPS Sumut, Medan , Kamis (30/1). 

Hadir dalam kunker tersebut Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani, Anggota Komisi X DPR RI Bonnie Triyana, Once Mekel, Karmila Sari, Adde Rosi Khoerunnisa, Ali Zamroni, Ruby Chairani Syiffadia, Ratih Megasari Singkarru, Nilam Sari Lawira, Muhammad Khadafi, Andi Muawiyah Ramly, Dedi Wahidi, Ledia Hanifa, Dewi Coryati, dan Sabam Sinaga, Deputi Bidang Statistik Sosial BPS RI Ateng Hartono, dan Kepala BPS Sumut Asim Saputra. 

Sofyan Tan menyebutkan, harusnya ketika masyarakat Sumut sudah memiliki angka partisipasi pendidikan yang tinggi di atas nasional maka tidak kesulitan bagi Perusahaan untuk mencari calon tenaga kerja yang punya pendidikan tinggi, lalu jika pertumbuhan ekonomi tinggi harusnya lapangan pekerjaan dapat dibuka sebanyak-banyaknya. Namun jika sebaliknya bahwa pengangguran terbuka masih tinggi, dapat diduga banyak pengusaha masih kesulitan membuka lapangan pekerjaan. Jangan sampai anggapan bahwa susah memperoleh izin usaha dan pungli jadi persoalan utama dari tingginya angka pengangguran.

“Inilah yang harus dijawab melalui Sensus Ekonomi 2026 nanti,” ujarnya. 

Sebelumnya, Deputi Bidang Statistik Sosial BPS RI Ateng Hartono mengungkapkan dalam slide paparannya bahwa Sumut adalah provinsi yang memiliki pertumbuhan ekonomi tertinggi di Kawasan Pulau Sumatera pada triwulan III 2024 (y-on-y) yakni 5,20%. Angka tersebut di atas rata-rata nasional yakni hanya 4,95%.

Lalu data penduduk Sumut di atas 15 tahun menurut jenjang pendidikan  2024, Tingkat SMA/SMK 41,29% di atas rata-rata nasional yakni 30,85%. Begitu juga dengan Tingkat Perguruan Tinggi di Sumut pada angka 11,22% sementara rata-rata nasional 10,20%. Hanya saja untuk data tingkat pengangguran terbuka di Sumut pada 2024 angkanya yakni 5,60%, masih di atas rata-rata nasional 4,91%. Dimana selama tiga tahun terakhir angka pengangguran terbuka konsisten di atas rata-rata nasional. 

Editor : Ismail

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut