get app
inews
Aa Text
Read Next : Mengharukan,  Donasi  untuk Bocah Disiksa di Nias Selatan Terkumpul Rp25 Juta dalam Dua Hari

Keberadaan Orang Tua Bocah Korban Penyiksaan di Nias Selatan Masih Misteri

Kamis, 30 Januari 2025 | 14:40 WIB
header img
Keberadaan orang tua bocah berinisial NN (10), yang menjadi korban penyiksaan hingga patah kaki di Nias Selatan, Sumatera Utara, masih belum diketahui. Foto: Istimewa

NIAS SELATAN, iNewsMedan.id – Keberadaan orang tua bocah berinisial NN (10), yang menjadi korban penyiksaan hingga patah kaki di Nias Selatan, Sumatera Utara, masih belum diketahui. Sejak bercerai dan merantau bertahun-tahun lalu, tidak ada kabar mengenai lokasi mereka saat ini. 

Kapolres Nias Selatan, AKBP Ferry Mulyana Sunarya, mengungkapkan bahwa kedua orang tua NN telah berpisah sejak anak itu berusia tiga tahun. Setelah itu, mereka pergi meninggalkan Pulau Nias. 

"Orang tuanya sudah lama pergi dan menitipkan NN kepada kakek dan neneknya. Namun, hingga kini keberadaan mereka tidak diketahui," ujar Ferry, Kamis (30/1/2025). 

Menurut informasi yang diterima polisi, ayah NN diduga pergi ke Aceh, sedangkan ibunya ke Medan. Namun, hingga kini alamat pasti mereka belum ditemukan dan tidak ada kontak yang bisa dihubungi. 

Tante Jadi Tersangka Penganiayaan 

Saat ini, polisi masih mendalami kasus kekerasan yang dialami NN hingga mengakibatkan kedua kakinya patah. Seorang anggota keluarga, yakni tante korban berinisial D, telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. 

Selain itu, polisi juga telah memeriksa tiga terlapor dari keluarga korban serta lima saksi lainnya, termasuk tetangga dan kepala desa setempat. 

Kisah tragis NN pertama kali mencuat setelah diunggah oleh akun Facebook bernama Lider Giawa pada Minggu, 26 Januari 2025. Unggahan tersebut menjadi viral, menunjukkan kondisi bocah malang itu yang mengalami luka serius akibat penyiksaan. 

Dalam unggahan itu disebutkan bahwa NN diduga disiksa oleh kakek, nenek, tante, dan pamannya selama bertahun-tahun. Bahkan, kedua kakinya diduga dipatahkan dengan cara diinjak oleh pamannya dan tantenya sendiri, sementara mulutnya ditutup agar tidak berteriak. 

Tak tahan dengan kekerasan yang dialaminya, NN akhirnya melarikan diri. Di tengah pelariannya, ia bertemu dengan seorang warga dan menceritakan penderitaannya. Kisah pilunya pun diunggah ke media sosial hingga menarik perhatian publik dan pihak kepolisian. 

Saat ini, NN telah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit serta pendampingan psikologis untuk memulihkan kondisi fisik dan mentalnya.

Editor : Ismail

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut