get app
inews
Aa Text
Read Next : Perlu Penanganan Serius, Bocah Korban Penganiayaan di Nias Selatan Akan Dibawa ke Medan

Tante Penganiaya Bocah di Nias Selatan Ditahan, Polisi Dalami Kemungkinan Pelaku Lain

Kamis, 30 Januari 2025 | 09:03 WIB
header img
Tante Penganiaya Bocah di Nias Selatan Ditahan, Polisi Dalami Kemungkinan Pelaku Lain. (Istimewa)

NIAS SELATAN, iNewsMedan.id — Polisi menahan seorang wanita berinisial D, yang merupakan tante bocah korban penganiayaan di Kecamatan Lolowau, Nias Selatan. Penahanan ini dilakukan setelah D ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan kekerasan fisik terhadap keponakannya yang berusia 10 tahun. 

Kapolres Nias Selatan, AKBP Ferry Mulyana Sunarya, membenarkan bahwa tersangka sudah ditahan. 

"Iya, tersangka D (tante korban) sudah ditahan," ujar Ferry saat dikonfirmasi, Kamis (30/1/2025). 

Berdasarkan hasil visum dan keterangan korban, D diduga kuat melakukan penganiayaan. 

"Penetapan tersangka D berdasarkan hasil visum luar yang sesuai dengan keterangan korban," jelas Ferry. 

Meskipun baru satu orang yang ditetapkan sebagai tersangka, polisi masih terus mendalami kasus ini untuk mengungkap kemungkinan keterlibatan pelaku lain. 

"Ada kemungkinan tersangka bertambah. Kami masih mengecek kembali hasil visum dalam korban. Keterangan korban sudah ada, tapi kami perlu pembuktian lebih lanjut," tambahnya. 

Sejauh ini, polisi telah memeriksa delapan orang saksi, terdiri dari tiga terlapor dan lima saksi, termasuk Kepala Desa setempat. 

Kasus Terungkap Setelah Viral di Media Sosial 

Kasus ini mencuat setelah akun Facebook bernama Lider Giawa mengunggah kisah pilu bocah tersebut pada Minggu, 26 Januari 2025. Dalam unggahan itu, korban disebut mengalami penyiksaan bertahun-tahun oleh kakek, nenek, tante, dan pamannya. Bahkan, kedua kakinya diduga dipatahkan dengan cara diinjak oleh paman dan tantenya sendiri, sementara mulutnya ditutup agar tidak berteriak. 

Setelah unggahan itu viral, Kapolres Nias Selatan langsung menjemput korban dan membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis serta pendampingan psikologis. 

Korban akhirnya berhasil melarikan diri dari rumahnya karena tidak tahan atas penyiksaan yang dialaminya. Saat berada di jalan, ia bertemu dengan seorang warga dan menceritakan penderitaannya. Warga tersebut kemudian mengunggah kisahnya ke Facebook hingga menjadi perhatian luas. 

Polisi masih terus mengusut kasus ini dan tidak menutup kemungkinan ada tersangka lain yang akan ditetapkan.

Editor : Ismail

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut