Lebih lanjut, Hendri juga menegaskan, pemerintah daerah perlu sejalan dengan program pemerintah pusat terkait ketahanan pangan dengan memastikan stabilitas ketersediaan pangan di daerah masing-masing.
“Jangan lagi kita tergantung dengan daerah lain. Kita berharap, semua kebutuhan masyarakat Humbang Hasundutan, dapat dihasilkan dari pertanian sendiri. Begitu juga secara nasioanl, kita berharap dapat mandiri pangan,” harap Hendri.
Dalam kesempatan itu, Hendri juga mengajak petani bawang Kampung Bakkara untuk tidak terjebak dalam money politic di Pilkada Humbang Hasundutan dengan menyalahgunakan tradisi Togu-togu Ro (Politik TTR) untuk membeli suara masyarakat dengan menyerahkan uang kepada calon pemilih.
“Kalau kita mau menerima uang dari calon, jangan tuntut tanggungjawabnya lagi, karena suara kita sudah dibeli,” tegas Hendri.
Salah seorang petani bawang di Kampung Bakkara, Kennedy Sianturi mengatakan, umumnya petani bawang hanya mampu memanfaatkan lahan terbatas, mengingat kawasan tersebut diapit oleh pebukitan yang mengelilingi Danau Toba.
“Lahan disini sempit. Itulah yang kami harapkan untuk tanam bawang. Kalau harganya murah, mau apa lagi,” keluh Sianturi.
Sianturi juga menekankan, personalan pupuk mahal, sangat membebani petani bawang di Kampung Bakkara.
“Mau beli pupuk yang tidak subsidi, harganya mahal kali. Kalau pun dapat pupuk subsidi, belum tentu hasil jualnya nanti sesuai harapan. Memang sakit kali petani ini,” tambah Sianturi.
Beranjak dari itu, Sianturi berharap, jika terpilih menjadi Bupati dalam Pilkada Humbang Hasundutan nantinya, Hendri Tumbur Simamora memberikan perhatian, tidak hanya kepada petani bawang, tetapi kepada semua petani di Humbang Hasundutan.
“Itulah harapan kami karena kami tidak punya pilihan lain. Hanya bisa tanam bawang.," tutup Kennedy.
Editor : Odi Siregar