Pihak keluarga merasa ada kejanggalan ketika dokter di RS USU menyatakan bahwa Ade telah meninggal dunia sebelum tiba di rumah sakit, dan proses penanganan medis belum dilakukan. Ketika jenazah dibawa pulang, keluarga menemukan sejumlah lebam pada tubuh Ade, yang diduga akibat penganiayaan.
"Ada bekas cekikan yang terlihat jelas saat kami memandikannya," ungkap Thomy.
Keluarga kini meminta agar jenazah Ade diekshumasi untuk dilakukan autopsi guna mengetahui penyebab pasti kematiannya. Mereka juga mendesak pihak kepolisian agar segera mengusut kasus ini.
"Kami berharap kepolisian segera bertindak untuk mengungkap penyebab kematian adik kami," kata Putri Ardiyanti.
Sementara itu, Manajer Sumatera Flight Education Center, Saiful Anwar, mengatakan bahwa Ade adalah salah satu siswi di lembaganya. Namun, ia belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai situasi tersebut.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, melalui AKBP Sonny W Siregar, menegaskan bahwa setiap laporan masyarakat akan diproses sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Laporan itu akan kita tindak lanjuti. Tunggu saja prosesnya," tandasnya.
Editor : Odi Siregar