get app
inews
Aa Text
Read Next : Longsor di Desa Martelu: K9 Polda Sumut Berhasil Temukan Dua Korban

Lihat Wajah Wasit Ahmed Al Kaf Bikin Dongkol? Ternyata Ini Alasan Ilmiahnya

Minggu, 13 Oktober 2024 | 16:32 WIB
header img
Wasit Ahmed Al Kaf. (Foto: Wikipedia)

JAKARTA, iNews.id - Wasit Ahmed Al Kaf belakangan ini viral dan sekaligus menjadi musuh utama warga Indonesia, lantara keputusannya yang tidak tepat usai laga Indonesia vs Bahrain yang ditutup imbang dengan skor 2-2.

Kenapa lihat wajah wasit Ahmed Al Kaf bikin hati dongkol dan membencinya? Yuk, simak penjelasan ilmiahnya pada artikel berikut ini!

Warga +62 sangat kesal dengan sosok wasit Ahmed Al Kaf, salah satu alasannya karena merasa telah dirampok. Ya, skor 2-2 dirasa tidak adil bagi Indonesia.

Kenapa Lihat Wajah Wasit Ahmed Al Kaf Bikin Hati Dongkol?

Menurut Robert Sapolsky, penulis buku 'Why Your Brain Hates Other People', seseorang bisa merasa sangat kesal hanya dari melihat foto, karena emosi yang menumpuk dan pikiran negatif memicu respons seperti membenci.


Wasit Ahmed Al Kaf. (Foto: iNews.id)

Bahkan, reaksi dari kebencian itu bisa sampai membuat seseorang stres. Hal itu disampaikan AJ Marsden, asisten profesor Psikologi di Beacon College di Leesburg, Florida.

"Respons tubuh dari melihat sesuatu yang dibenci bisa sangat sakit hati, kesal, hingga memicu stres," katanya, dikutip dari laman Headspace, Jumat (11/10/2024).

Marsden melanjutkan, semakin banyak informasi buruk yang ditangkap otak terkait orang yang dibenci, maka semakin besar rasa kesal dalam diri seseorang. Terlebih, ada faktor kedekatan.

Pada kasus wasit Ahmed Al Kaf, masyarakat Indonesia amat membenci dia karena begitu besar rasa cinta akan Tanah Air dan Timnas Indonesia pastinya. Laga Indonesia vs Bahrain yang mana wasit memiliki banyak keputusan kontroversial, membuat rasa benci semakin besar.

Fakta bahwa gol kedua Bahrain dicetak di menit 90+9 tak bisa terbantahkan. Hal ini yang semakin membuat kesal masyarakat Indonesia pada wasit Ahmed Al Kaf.

"Semakin banyak informasi negatif yang diterima otak, maka semakin besar perasaan benci dalam diri," ungkap Marsden.

Editor : Chris

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut