BEIRUT, iNewsMedan.id - Perang antara Israel dan Hizbullah Lebanon yang semakin intensif telah menimbulkan penderitaan yang mendalam bagi warga sipil Lebanon Selatan. Lebih dari 270 nyawa melayang dalam empat hari akibat serangan yang terus berlanjut.
Pasukan Penjaga Perdamaian PBB (UNIFIL) pun turut angkat bicara, mengungkapkan keprihatinan mendalam terhadap keselamatan warga sipil yang menjadi korban utama dalam konflik ini.
UNIFIL mendesak semua pihak untuk segera menghentikan kekerasan dan mencari solusi damai. Namun tahukah pada konflik bersenjata Israel dengan Lebanon ada kisah sukses Prajurit TNI.
Prajurit TNI berhasil menghentikan gerak masuk tank Merkava Israel masuk ke wilayah Lebanon. Peristiwa tersebut terjadi pada 2 Juni 2020.
Prajurit TNI saat itu tergabung dalam Kontingen Garuda XXIII-M untuk United Nations Interim Forces in Lebanon (UNIFIL) atau pasukan perdamaian PBB di Lebanon.
Berawal saat tank Israel masuk ke wilayah Blue Line yang dijaga pasukan TNI. Saat bersamaan pasukan Lebanon telah bersiaga dengan senjata penghancur tank. Kontingan Garuda yang mendapat laporan langsung menuju ke lokasi.
Kala itu pasukan dipimpin Komandan Kompi Alfa Mayor Inf Handi Wibowo dengan kekuatan personel sebanyak 23 orang dan satu unit Anoa kemudian berdiri di tengah-tengah di antara kedua pasukan yang akan bertikai sambil mengibarkan bendera UN dan mengimbau agar tidak terjadi konfrontasi antar kedua angkatan bersenjata tersebut.
Tindakan pasukan TNI pun mendapat apresiasi dari UNIFIL. Sementara Mabes TNI memberikan penghargaan kepada prajurit TNI yang melakukan aksi heroik menghadang tank Merkava demi mencegah konflik bersenjata antara tentara Israel dan Lebanon.
Tentara Indonesia yang bertugas di Kontingen Garuda jumlahnya sebanyak 1.254 personel. Sedangkan yang bertugas di Blue Line Lebanon-Israel sebanyak satu kompi. Wilayah Blue Line memiliki panjang sekitar 400 kilometer yang dijaga pasukan perdamaian PBB dari berbagai negara di bagi-bagi ada yagn dari Spanyol dan negara lain, termasuk Indonesia.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta