get app
inews
Aa Text
Read Next : Polisi Tangkap Bandar Pil Ekstasi di Asahan

13 Orang Dicekoki Janji Gaji Rp7 Juta Kerja di Kapal Ikan Malaysia, Diamankan di Tanjung Balai

Rabu, 18 September 2024 | 13:06 WIB
header img
Petugas KKP berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 13 orang menuju Malaysia untuk bekerja di kapal ikan. Foto: Ilustrasi

JAKARTA, iNewsMedan.id - Petugas KKP berhasil menggagalkan upaya penyelundupan manusia sebanyak 13 orang menuju Malaysia untuk bekerja di kapal ikan.

Para calon TKI ini dijanjikan upah Rp7 juta per bulan, namun harus rela membayar ongkos sebesar Rp1 juta kepada nakhoda kapal. Penangkapan dilakukan di perairan Tanjung Balai Asahan, Sumut, setelah adanya laporan dari nelayan.

Rencananya mereka akan diselundupkan ke negara Malaysia untuk bekerja di kapal ikan.

Kepala Stasiun Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Muhamad Syamsu Rokhman mengatakan, orang-orang ini rela diselundupkan demi Rp7 juta per bulan.

Mereka terdiri dari 12 orang laki-laki dan 1 orang perempuan yang berasal dari Lombok dan Tanjung Balai Asahan, di mana nantinya setelah tiba di perairan Malaysia, mereka akan dilangsir menggunakan kapal ikan.

"Nantinya para pekerja migran ini akan bekerja di kapal ikan Malaysia dengan harapan imbalan upah gaji 2.000 RM perbulan atau setara Rp7 juta untuk sekali jalan. Sedangkan Nakhoda menerima imbalan sekitar Rp1 juta perorang,” katanya, Selasa (17/9/2024).

Beruntung aksi ilegal tersebut berhasil digagalkan petugas Kapal Pengawas HIU 16 pada 14 September 2024 pukul 08.37 WIB, setelah sebelumnya mendapat laporan dari nelayan di wilayah Tanjung Balai Asahan Sumut.

 Direktur Jenderal (PSDKP), Pung Nugroho Saksono, para migran ilegal ini diangkut menggunakan kapal nelayan yang dinakhodai oleh BA seorang warga Tanjung Balai Asahan.

Pung menyebut, petugas berhasil menghentikan kapal ikan bertonase sekitar 15 GT itu saat sedang mengapung berjalan pelan di perbatasan Indonesia Malaysia. Adapun penggunaan kapal nelayan sengaja dilakukan untuk mengelabuhi petugas seolah-olah kapal pencari ikan yang biasa beroperasi di laut.

“Kapal ikan tersebut tidak dilengkapi dengan alat tangkap dan tidak ditemukan ikan didalamnya, sengaja dijadikan modus untuk mengelabuhi petugas seolah-olah kapal pencari ikan yang biasa beroperasi di laut,” jelasnya.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut