MEDAN, iNewsMedan.id - Kejaksaan Negeri (Kejari) Medan, telah menerima Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) terkait kasus dugaan pemerasan yang melibatkan empat ketua organisasi mahasiswa di Medan. Mereka terjaring dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh pihak kepolisian.
Kepala Kejari Medan, Muttaqin Harahap, SH, MH, mengungkapkan bahwa SPDP tersebut diterima pada Senin (12/8) dari penyidik Polrestabes Medan.
"SPDP ini berkaitan dengan kasus dugaan pemerasan oleh empat tersangka berinisial IP (24), DASR (26), AHS (24), dan MAS (23)," ujar Muttaqin di Medan, Selasa, (13/8).
Untuk menangani kasus ini, Kejari Medan telah menunjuk lima jaksa peneliti. Mereka adalah Deny Marincka Pratama (Kasi Pidum), Trian Adhitya Ismail, Tommy Eko Prasetyo, Novalita Endang Suryani Siahaan, dan Risnawati Ginting.
"Jaksa penelitinya langsung diketuai Kasi Pidum. Mereka akan mempelajari berkas perkara secara formil dan materiil, memastikan bahwa seluruh proses hukum sudah sesuai," jelasnya.
Berkas perkara para tersangka akan diteliti oleh tim jaksa dalam waktu 14 hari ke depan untuk menentukan langkah hukum selanjutnya.
"Para tersangka dijerat dengan Pasal 368 ayat (1) KUHP tentang pemerasan,ungkapnya.
Kasus dugaan pemerasan ini terjadi pada Minggu (4/8) di Seis Cafe, Jalan Sei Silau, Medan Selayang. Meskipun telah ditetapkan sebagai tersangka, Polrestabes Medan menangguhkan penahanan terhadap keempat ketua organisasi mahasiswa tersebut dengan berbagai pertimbangan, termasuk status mereka sebagai mahasiswa dan adanya permohonan dari orang tua mereka.
Editor : Odi Siregar