MEDAN, iNewsMedan.id - Prasangka baik atau husnudzon kepada Allah Ta'ala akan membuat hati dan pikiran menjadi lebih tenang dan menjalani hidup pun semakin optimistis karena Allah Ta'ala terus menjaga dan melindungi.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
Ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Allah Ta’ala berfirman:
أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى
“Aku sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku”
(Muttafaqun ‘alaih). Hadits ini mengajarkan bagaimana seorang muslim harus huznuzhon pada Allah dan memiliki sikap roja‘ (harap) pada-Nya.
Foto: Freepik
Mengenai makna hadits di atas, Al-qodhi ‘Iyadh berkata,
“Sebagian ulama mengatakan bahwa maknanya adalah Allah akan memberi ampunan jika hamba meminta ampunan. Allah akan menerima taubat jika hamba bertaubat. Allah akan mengabulkan do’a jika hamba meminta. Allah akan beri kecukupan jika hamba meminta kecukupan. Ulama lainnya berkata maknanya adalah berharap pada Allah (roja’) dan meminta ampunannya” (Syarh Muslim, 17: 2).
Inilah bentuk husnuzhon atau berprasangka baik pada Allah yang diajarkan pada seorang muslim. Jabir berkata bahwa ia pernah mendengar sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saat tiga hari sebelum wafatnya beliau,
لاَ يَمُوتَنَّ أَحَدُكُمْ إِلاَّ وَهُوَ يُحْسِنُ بِاللَّهِ الظَّنَّ
“Janganlah salah seorang di antara kalian mati melainkan ia harus berhusnuzhon pada Allah” (HR. Muslim no. 2877).
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta