“Turis asing itu datang ke Indonesia bukan untuk melihat gedung tinggi, modern dance dan sebagainya karena mereka sudah punya. Tapi yang ingin dilihat adalah pengalaman baru yang unik, eksotik dan tidak ada di tempatnya. Itu ada di kebudayaan kita,” ujar Sofyan Tan.
Pada acara tersebut dihadiri Analis Kebijakan Ahli Muda Direktorat Event Nasional dan Internasional Kemenpar Ekraf Heri Teyno Indriyano, Kepala Bidang Pengembangan Kebudayaan Dinas Pariwisata Prov. Sumut Sylvia Rosita Armayanti Lubis, Ketua DPD Aseti Sumut Muhammad Nursyam sebagai narasumber kegiatan.
Heri Teyno Indriyano dalam sambutannya menyampaikan setiap tarian tradisional punya nilai filosofi yang menceritakan asal muasal munculnya tarian tersebut. Karena itu seni tari punya potensi wisata yang kuat. Untuk itu harapannya dengan BISA Fest yang digelar Kemenpar Ekraf dapat dimanfaatkan dengan baik oleh stakeholder wisata dan penggiat kebudayaan.
Dalam acara tersebut, diberi kesempatan pada sanggar tari, lembaga pendidikan yang memiliki komunitas tari mempertunjukkan tarian-tarian tradisional yang menjadi andalan serta diskusi tentang pengembangan budaya seni tari dalam menarik potensi wisata.
Editor : Ismail