MEDAN, iNewsMedan.id– Dalam upaya pencegahan stunting, seluruh Posyandu di Kota Medan melaksanakan kegiatan pengukuran dan intervensi serentak pada bulan Juni 2024. Kegiatan ini menargetkan ibu hamil, balita, dan calon pengantin sebagai bagian dari langkah preventif untuk menurunkan angka stunting di wilayah tersebut.
Kadis Kesehatan Kota Medan, dr. Taufik Ririansyah, M. K. M, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari intervensi serentak yang dilakukan di seluruh Indonesia. "Di Sumatera Utara, pencanangannya dihadiri oleh PJ Gubernur melalui zoom meeting. Kami melakukan pendataan, penimbangan, pengukuran, edukasi, verifikasi, dan intervensi bagi seluruh ibu hamil, balita, dan calon pengantin," ujarnya saat meninjau kegiatan di Posyandu Akasia, Kelurahan Helvetia Timur, Senin (10/6).
Taufik mengungkapkan bahwa di Medan, kegiatan ini melibatkan total 1.328 Posyandu yang tersebar di seluruh kota.
"Target kami adalah 100 persen, berharap semua bisa dicatat, ditimbang, didata, dan diintervensi," tambahnya.
Kegiatan ini tidak hanya melibatkan penimbangan dan pengukuran, tetapi juga intervensi spesifik seperti pemberian makanan tambahan dan rujukan. "Kami juga melakukan sistem jemput bola untuk memastikan tidak ada yang terlewat, bekerja sama dengan pemerintah setempat, Kepling, dan kelurahan," jelas Kadis Kesehatan.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Medan, Helena Rugun Nainggolan, menambahkan bahwa beberapa kecamatan di Medan sudah mencapai nol kasus stunting. "Ada beberapa kecamatan yang tidak memiliki kasus stunting sama sekali. Saat ini, di seluruh Kota Medan hanya ada 208 kasus stunting dari populasi sekitar 2,5 juta orang," ungkapnya.
Helena juga menyampaikan bahwa pada tahun 2020, angka stunting di Medan mencapai 19,9% berdasarkan data SSGI, namun telah menurun menjadi 5,8% pada akhir tahun 2023. "Kami terus berupaya untuk menurunkan angka stunting hingga nol," tambahnya.
Kegiatan ini menunjukkan komitmen Kota Medan dalam mendukung target nasional untuk menurunkan angka stunting di bawah 14%. Dengan intervensi yang terus dilakukan, diharapkan risiko stunting dapat diminimalkan, memastikan generasi yang lebih sehat dan berkualitas di masa depan.
Editor : Ismail